Liputan6.com, Batam PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian jual beli gas dengan ExxonMobil. Kepastian pasokan gas ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan PT Pertamina Yenni Andayani mengatakan, meski berkontrak untuk membeli gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) dengan ExxonMobi, pasokan gas tersebut tidak harus dipasok dari Amerika.‎
"Kalau beli dari Exxon belum tentu dari Amerika," kata dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut ‎Yenny, seperti perusahaan migas pada umumnya, ExxonMobil memiliki konsesi menggarap ladang gas di negara lain. Dengan begitu perusahaan tersebut bisa memasok gas ke Indonesia dari ladang gas yang lebih dekat, seperti Papua Nugini dan Qatar.
‎
"Total, Shell mereka punya portofolio volume dan kapasitas di lokasi di dunia. Itu adalah fleksibilitas yang bisa kita nikmatin. Kita beli Exxon ada di Papua Nugini, di Qatar banyak fasilitas," tutur dia.
Yenni mengaku, pada perjanjian ini tidak ada jaminan harga gas akan lebih murah. Sebab harga gas tersebut berpatokan pada minyak mentah.
Pastinya, berkontrak dengan ExxonMobil memberikan kepastian pasokan jika‎ terjadi kekurangan gas dari dalam negeri.
"Yang harus kita lihat, bagaimana kita membuat referensi sesama energi. Andai kata tidak ada gas, atau memang perkembangan new discovery di Indonesia belum ada, sampai beberapa tahun nanti. Kita harus cari alternatif lain," tutup Yenni.
Â