Sukses

Paket Bongkar Muat di Pelabuhan Bakal Satu Harga

Program satu harga aktivitas bongkar muat kapal ini untuk menurunkan biaya logistik.

Liputan6.com, Bogor - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menyusun program paket satu harga untuk aktivitas bongkar muat kapal rute internasional di pelabuhan‎ yang dikelola oleh BUMN.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan di Wikasatrian, Bogor.

"‎Kami ingin terapkan, sekarang sedang disusun, satu harga untuk Countainer Handling Charge (CHC) di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola BUMN, seperti Pelindo I sampai IV," kata Pontas, Jumat (28/4/2017).

Pontas menuturkan CHC ini mulai dari proses sandar kapal di pelabuhan, bongkar kontainer, hingga dinaikkan ke atas truk untuk diangkut keluar pelabuhan.

Program satu harga ini dilakukan untuk menurunkan biaya logistik yang ada di pelabuhan. Diharapkan nanti daya saing logistik Indonesia bisa meningkat.

Pontas menuturkan, sebelumnya biaya bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikeluhkan oleh kapal raksasa CMA-CGM‎. Perusahaan asal Prancis itu menganggap biaya di Priok lebih tinggi dibandingkan di Singapura.

"Sasarannya, nanti kami harapkan bisa turun‎ 5-7 persen biaya CHC-nya. Jika ini sudah diterapkan, paket satu harga itu akan kami teruskan sampai ke biaya truk itu keluar pelabuhan," tegas Pontas.

Untuk lebih bisa menurunkan biaya di pelabuhan, Pontas berharap Kementerian Perhubungan juga mengikuti kebijakan tersebut untuk beberapa ranah yang ada di wilayahnya, yaitu biaya pandu dan sandar kapal‎ besar.

Seperti diketahui, saat ini biaya CHC di pelabuhan‎ Makassar sekitar US$ 70 per kontainer, di Pelabuhan Tanjung Perak sekitar US$ 83 per kontainer dan di Pelabuhan Tanjung Priok hampir US$ 90 per kontainer. (Yas)

 

 

 

Â