Sukses

Kerja Sama dengan Denmark Bakal Tingkatkan Rasio Elektrifikasi RI

Jonan mengungkapkan, saat ini Denmark mempunyai pembangkit listrik dengan total kapasitas 5 gigawatt (GW).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap kerja sama dengan pemerintah Denmark dalam proyek pembangkit listrik tenaga angin dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia. Terlebih lagi pembangkit ini merupakan energi baru dan terbarukan (EBT) yang tengah dikembangkan oleh pemerintah.

Jonan mengungkapkan, saat ini Denmark mempunyai pembangkit listrik dengan total kapasitas 5 gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, 40 persen atau sekitar 2 GW merupakan berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Kita mendorong setiap kerja sama yang dapat mendukung pemerintah untuk mengembangkan potensi energi terbarukan. Terlebih, untuk program kelistrikan kita," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Selain itu, pemerintah juga telah memiliki target untuk meningkatkan kapasitas ketenagalistrikan hingga sebesr 125 GW dalam 10 tahun ke depan. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2017-2026.

Oleh sebab itu, lanjut Jonan, pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai salah satu cara untuk mencapai target ini. Terlebih, potensi alam yang ada di Indonesia juga mendukung hal tersebut.

"Ini besar. Karena kita negara archipelago. Jika kalian terbang dari barat Indonesia di Sabang sampai timur Indonesia di Merauke itu membutuhkan waktu 7,5 jam. Itu sama saja terbang dari Jakarta ke Tokyo atau dari London ke New York," kata dia.

Sementara itu, Menteri Kerja Sama dan Pembangunan Denmark Olla Tornaes menyatakan, pihaknya siap mendukung pemerintah Indonesia dalam pengembangan EBT ini. Dia juga berharap kerja sama yang terjalin dapat memperkuat hubungan antara pemerintah Denmark dengan Indonesia.

"Di sini saya yakin bahwa Indonesia dan Denmark dapat memperoleh manfaat yang luar biasa dan kerja sama dalam kemitraan publik swasta. Sebagai contoh dalam bidang energi, kehutanan, air dan limbah," tandas dia. (Dny/Gdn)