Sukses

Harga Bawang Putih Naik, Pedagang Minta Pemerintah Operasi Pasar

Harga bawang putih yang terus meroket dalam sepekan terakhir membuat pedagang meradang.

Liputan6.com, Jakarta Harga bawang putih yang terus meroket dalam sepekan terakhir membuat pedagang meradang. Mereka meminta pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk meredakan lonjakan harga termasuk menjelang datangnya bulan puasa.

Ihah Solihah, salah satu pedagang di pasar Induk Ciawitali, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengatakan, selain harga yang terus meroket, stok cadangan barang pun sulit didapat, menyebabkan harga terus berubah hampir tiap hari. "Saya sudah hampir sepekan sudah tidak mengadakan (menjual) bawang putih sebab sulit didapat," kata dia, Rabu, 3 Mei 2017.

Untuk menekan terus meroketnya komoditas pertanian hasil impor itu, Ia meminta agar pemerintah, baik pusat ataupun pemerintah daerah (Pemkab) Garut segera melakukan operasi pasar (OP), sehingga cadangan bawang putih kembali terjaga. "Kalau barang ada mungkin harga akan berangsur turun," ujar dia memprediksi.

Uus salah seorang pedagang kaki lima, pasar kojengkang Suci, Karang Pawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengatakan, untuk menjaga agar jualan dagangannya tetap berlangsung. Ia memilih untuk menjual barang putih secara 'ketengan' dengan berat 1/4 kilogram, "Kalau tidak seperti ini, beli laginya sulit belum tentu harganya sama, tentu sudah naik," ujarnya.

Menurutnya kenaikan bawang putih sudah terjadi tiga kali dalam sepekan terakhir, tak ayal banyak pembeli langganan yang tidak kuat membeli dalam jumlah besar. "Jarang ada yang beli kiloan, paling dicicil perapatan (1/4 kg) seperti ini," kata dia menambahkan.

Kondisi serupa di keluhkan Ujang, pedagang bahan kelontongan (bahan bumbu masak) di pasar induk, Ciawitali, Kabupaten Garut ini mengaku, selain kenaikan yang sulit terkendali, bawang yang beredar di pasar pun sulit diperoleh. "Saya juga kurang paham, apalagi bawang putih kan impor semua," ujarnya.

Ia menduga mahalnya harga beli dan harga jual bawang putih di pasaran disebabkan minimnya stok barang yang berasal dari impor tersebut. "Sebab di tingkat lokal tidak ada yang nanam, ya kita pasrah saja tidak tahu mau sampai berapa naiknya," keluhnya.

Dalam catatannya, tak kurang dalam sepekan terakhir, kenaikan harga bawang putih terjadi hampir tiga kali, awalnya ia menjual Rp 35-37 ribu per kilogram, kemudian Rp 40-42 ribu per kilo gram, hari ini ia menjual Rp 48-50 ribu per kilo. "Barangnya sulit silahkan saja cek," pinta dia.

Jika kondisi itu tidak berubah, ia memprediksi harga bawang putih bisa meroket di atas Rp 80 ribu per kilo menjelang datangnya momen puasa. "Sebab pada bulan Ramadan kebutuhan barang akan terus meningkat," ujar Cucu pedagang lainnya menambahkan.

Untuk menjaga stabilitas harga menjelang puasa, ia setuju jika pemerintah segera turun tangan melakukan Operasi Pasar atau OP, dengan upaya itu diharapkan kenaikan harga bisa terkendali. "Minimal barangnya ada, kalau barang tersedia harga biasanya bisa dikendalikan," ungkapnya.

Sebulan menjelang datangnya bulan suci Ramadan tahun ini, harga sejumlah komoditas pertanian mulai menunjukkan kenaikan, meskipun kondisi itu masih terbilang normal.

Berdasarkan pantauan harga di pasar induk Ciawitali, kabupaten Garut, Jawa Barat, harga sejumlah komoditas pertanian berangsur naik bawang putih yang biasa dijual di angka Rp 35 ribu per kg, kini di jual di angka Rp 48-50 ribu per kilo.

Kacang Tanah awalnya dijual di harga Rp 20 ribu per kg, kini dijual di angka Rp 26 ribu per kg, pun kacang merah yang awalnya dijual di harga Rp 15 ribu per kg kini dijual di angka Rp 25 ribu per kg, sementara dari komoditas sayuran, harga kentang mengalami kenaikan cukup tinggi, kini dijual Rp 16 ribu per kg dari awalnya Rp 10 ribu per kg.

Namun kabar baik datang dari komoditas sayuran secara umum, selain kentang yang tengah naik, harga mayoritas komoditas sayuran terbilang masih stabil bahkan ada yang turun. "Mungkin stok lagi banyak meskipun hujan," ujar Cucu menambahkan.

Harga Tomat turun menjadi Rp 4 ribu per kg dari awalnya Rp 8 ribu per kg, harga buncis dijual stabil di angka Rp 7 ribu per kg, bahkan harga cabai keriting yang awalnya bergerak di angka Rp 100 ribu per kg, kini dijual di angka Rp 50 ribu per kg,

Kubis stabil dijual di angka Rp 4 ribu per kg, labu siam dijual di angka Rp 6 ribu per kg dari sebelumnya Rp 8 ribu pr kg, sementara worel dijual Rp 6 ribu per kg dari sebelumnya Rp 8 ribu per kg. "Mungkin mendekati puasa biasanya naik, lihat saja," ujar dia mengingatkan jika momen puasa tiba mayoritas harga sayuran bakal naik.

 

Jayadi Supriadin

Â