Sukses

5 Kesalahan Fatal yang Sering Diulangi Pencari Kerja

Saat wawancara kerja pastikan Anda tak akan mengulangi kesalahan yang dapat menggagalkan peluang Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menganggur berbulan-bulan? Pasti rasanya senang bukan kepalang ketika mendapat panggilan wawancara kerja yang sangat Anda inginkan. Setelah melihat deskripsi pekerjaan tersebut, Anda yakin Anda adalah orang yang cocok untuk mengisi posisi tersebut.

Namun sebelum Anda sibuk memilih baju yang tepat untuk dipakai saat wawancara nanti, pastikan kalau Anda tidak akan mengulangi kesalahan yang dapat menggagalkan peluang Anda.

Apa saja? Berikut ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Terlalu agresif

Redam kesenangan Anda. Ada perbedaan besar antara menjadi asertif dengan agresif. Anda mungkin saat antusias dengan panggilan yang datang. Namun bukat berarti saat wawancara Anda menanyakan segala hal saat belum diberikan kesempatan atau menjawab di luar konteks pertanyaan.

Bersabarlah. Karena kalau Anda memang kandidat potensial, Anda hanya akan membuang kesempatan bagus dengan berperilaku agresif.

2. Tidak menanggapi

Sebaliknya, jangan karena Anda takut salah ketik atau salah bicara, Anda jadi membiarkan email panggilan wawancara kerja. Jadi pastikan kalau Anda membalas email disertai terima kasih untuk menunjukkan apresiasi.

Kirimkan email balasan paling lambat 24 jam setelah menerima email panggilan agar nama Anda tidak terlewatkan. Jangan lupa untuk mengecek isi email balasan agar tidak ada salah ketik.

 

2 dari 3 halaman

Mencari lewat online



3.  Hanya mencari lewat online

Ada banyak cara mencari kerja. Jangan batasi lamaran Anda hanya lewat online. Karena kemungkinan email lamaran Anda masuk ke folder junk mail juga besar. Tetap kirimkan berkas lamaran melalui pos atau bertanya melalui jaringan pertemanan atau keluarga.

Meminta teman sesama fresh graduate untuk memasukkan lamaran

Ketika Anda mandengar seorang teman seangkatan diterima di sebuah perusahaan bergengsi, biasanya muncul keinginan untuk meminta dimasukkan teman. Namun sebaiknya jangan berharap banyak. Teman Anda baru saja memulai kariernya sehingga dia tidak punya waktu dan tidak punya koneksi.

4. Lupa membenahi profil online

Banyak manager HRD yang mengecek profil kandidat tidak hanya melalui CV tapi juga akun media sosial. Jadi kalau Anda pernah bertengkar di Twitter, menyebarkan hoax di Facebook, atau selama ini selalu me-retweet speech hate saat Pilkada, waspadalah karena ini bisa menjegal Anda dalam mendapatkan pekerjaan terbaik.

Survei dari Career Builder menyebutkan, 60 persen perusahaan akan mengecek media sosial calon karyawan. Jadi buang jauh-jauh anggapan kalau media sosial tidak akan berpengaruh dalam kerier Anda.

3 dari 3 halaman

Gaji tak masuk akal



5. Meminta gaji yang tidak masuk akal

Memang, gaji pertama akan menentukan gaji-gaji selanjutnya. Ketika gaji pertama Anda lumayan, Anda telah menetapkan standar tinggi untuk harga kinerja Anda. Tapi ketika Anda mengajukan gaji yang jauh terlalu tinggi dibandingkan gaji rata-rata posisi dan tingkat pendidikan, sedangkan Anda tidak punya pengalaman, Anda akan dinilai arogan.

Saat ini banyak situs-situs yang menyediakan informasi gaji. Anda bisa mengajukan sedikit di atas rata-rata. Karena jika permintaan Anda ditolak, Anda tetap bisa mendapatkan angka rata-rata. (Baca juga: Masih di Bawah 30 Tahun, 7 Anak Muda Ini Sudah Jadi Inspirasi di Dunia Bisnis)

6. Terlalu lama merespons tawaran kerja

Kalau Anda melamar banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan dan diterima di dua tempat berbeda, pastikan kalau Anda segera merespons salah satunya dengan cepat. Merespons terlalu lama, misalnya karena Anda lama menimbang-nimbang tawaran, membuat Anda bisa kehilangan kesempatan keduanya.

Jika Anda memang butuh waktu untuk berpikir, telepon atau kirim email untuk minta perpanjangan waktu. Jangan menggantung terlalu lama karena perusahaan akan berpikir Anda memang tidak tertarik dengan posisi tersebut.

Video Terkini