Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat agar menggunakan produk pembayaran non-tunai perbankan secara hati-hati. Direktur Eksekutif Departemen Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, belakangan ini marak terjadi kasus penipuan dan skimming.
"Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kehati-hatian dalam penggunaan transaksi non-tunai. Hal ini semakin penting, mengingat transaksi non-tunai kini telah dapat digunakan oleh hampir semua aktivitas transaksi," kata Tirta, Rabu (3/5/2017).
Kehati-hatian nasabah, beserta kerja sama seluruh otoritas terkait, diperlukan dalam mencegah kejahatan sistem pembayaran.
Advertisement
"Apabila mencurigai adanya penipuan atau kejahatan non-tunai, masyarakat dapat melaporkan kepada pihak penerbit kartu serta kepolisian sebagai pihak penegak hukum," tambah dia.
Baca Juga
Seperti diketahui sebelumnya, belakangan ini beredar informasi di masyarakat perihal upaya penipuan melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) beberapa bank swasta dan BUMN.
Penipuan dilakukan melalui stiker call center sebuah bank yang ditempel di mesin ATM yang bisa merekam nomor PIN beredar di media sosial. Masyarakat juga dilarang untuk mengambil uang melalui ATM tersebut karena dana mereka bisa terkuras habis.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat menegaskan, jika informasi ini tidak benar alias hoaks. "Hoaks ini sudah berulang kali terjadi," tegas dia saat dikonfirmasi Liputan6.com. Bahkan Arbonas meyakini jika informasi ini tidak lagi dipercaya masyarakat.
Informasi ini turut mencatut nama Liputan6 SCTV sebagai media yang menjadi sumber. Terkait hal tersebut, Redaksi Liputan6.com membantah dengan tegas. Redaksi memastikan tidak pernah memuat berita tersebut.
"Kami dari redaksi tidak pernah membuat berita tersebut dan menegaskan jika berita tersebut hoaks," ujar Redaktur Eksekutif Liputan6.com, Irna Gustiawati. (Yas/Gdn)