Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengumumkan total penerimaan negara dari pos bea dan cukai sepanjang Januari sampai 28 April 2017 sebesar Rp 29,4 triliun. Realisasi ini sedikit lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 29,6 triliun.
"Sampai 28 April, penerimaan bea cukai Rp 29,4 triliun. Ini sudah mendekati penerimaan di periode sama tahun lalu sebesar Rp 29,6 triliun," ujar Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Heru merinci lebih detail, capaian penerimaan dari bea dan cukai di periode tersebut berasal dari setoran bea masuk sebesar Rp 10,2 triliun atau lebih rendah dibanding realisasi Rp 10,5 triliun sampai dengan 28 April 2016.
Advertisement
Baca Juga
"Yang naik di tahun ini adalah bea keluar. Penerimaannya sudah Rp 1,2 triliun dibanding sebelumnya Rp 716 miliar," ujar dia.
Ia menjelaskan, penerimaan bea keluar yang tinggi berasal dari PT Freeport Indonesia yang sudah melakukan ekspor pada 25 April 2017. Penerimaan dari bea keluar ekspor Freeport mengkompensasi penurunan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dunia di bawah US$ 750 per ton.
"Freeport sudah ekspor di 25 April 2017. Harga CPO dunia turun di bawah US$ 750 per ton, sehingga saya tidak bisa pungut bea keluar. Tapi dikompensasi sama Freeport," Heru menuturkan.
Sementara itu, Ia menuturkan, penerimaan cukai hingga 28 April 2017 tercatat sebesar Rp 17,9 triliun atau lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu Rp 18,4 triliun.
Terdiri dari setoran cukai hasil tembakau yang terkumpul Rp 16,4 triliun, lebih kecil dari sebelumnya Rp 16,8 triliun dan cukai Minuman Mengandung Ethil Alkohol (MMEA) sebesar Rp 1,4 triliun atau sama dengan periode yang sama 2016.
"Di Januari-Februari, kami mengalami penerimaan yang sangat turun drastis. Kemudian mulai recovery, terutama di Maret da April. Kami harap ke depan, penerimaan sudah mulai stabil dan bisa menutup penerimaan di Januari-Februari," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ditjen Bea Cukai membukukan penerimaan sebesar Rp 16,18 triliun sepanjang Januari sampai dengan 3 April 2017. Realisasi ini sebesar 8,5 persen dari patokan target Rp 191,23 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Â
Â