Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong perkembangan laut Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta terobosan di sektor kelautan dengan fokus mengembangkan riset dan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Presiden Jokowi menyampaikan hal itu saat membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Kemaritiman pada Kamis (4/5/2017), di Gedung Sasana Kriya, kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Presiden Jokowi menuturkan, saat ini pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
(Iptek) dan riset di sektor kelautan dan perikanan belum menjadi fokus.
Advertisement
Hal ini membuat nelayan menggunakan pola lama untuk menangkap ikan. Jokowi meminta agar riset dan iptek di sektor kelautan dan perikanan agar diperhatikan.
Baca Juga
"Berkaitan dengan Iptek dan Riset di kelautan dan perikanan, ini juga sudah berpuluh tahun tidak pernah fokus di sini. Ini saya minta jadi perhatian dan betul-betul dilakukan," ujar Jokowi.
Ia menambahkan, pengembangan riset di sektor kelautan dan perikanan diperlukan agar mengetahui potensi sumber daya alam laut Indonesia. Dengan mengetahui potensi sumber daya alam laut Indonesia sehingga tahu strategi yang dikerjakan untuk meningkatkan manfaat di sektor kelautan dan perikanan.
"Nelayan jangan terus diajak bekerja dengan pola lama. Harus berani loncat ke dunia yang lain. Sudah beberapa puluh tahun kita berurusan dengan cantrang. Setiap tahun urusan cantrang tidak ada habisnya. Sehingga melupakan strategi besar yang memiliki nilai tambah yang lebih baik," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, wilayah Indonesia sebagian laut namun jarang membicarakan soal pengembangan sektor kelautan seperti offshore aquaculture. Padahal negara lain yaitu Norwegia dan Taiwan juga fokus ke pengembangan offshore aquaculture. Offshore aquaculture ini juga sebagai budidaya laut terbuka.
"Kenapa kita tidak pernah berbicara ini (offshore aquaculture). Lihatlah Norwegia dan Taiwan sekarang setiap hari bicara offshore aquaculture. Ajari nelayan untuk mengetahui barang apa ini. Nilai tambahnya bisa puluhan kali dari apa yang kita lakukan sekarang ini," jelas dia.
Oleh karena itu, Jokowi menuturkan, agar ada perubahan di sektor kelautan dan perikanan bila perlu dilakukan saling bertukar ilmu pengetahuan sehingga mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Bahkan juga untuk hadapi perubahan dunia yang cepat.
"Sudah berpuluh-puluh tahun kita tidak berani melompat. Bukan barang yang mahal. Kalau kita belum bisa kerjakan sendiri. Kerja sama kan biar ada transfer knowledge. Tanpa itu kita akan pernah meloncat. Kita itu terlalu rutinitas, terlalu monoton dan terlalu linear," kata dia.
Â
Â