Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengingatkan kepada jajaran pejabat di pemerintahannya untuk selalu siap mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain dalam bidang teknologi.
Satu sektor yang diharapkan bisa berbasis teknologi adalah kemaritiman. Terutama pemanfaatan teknologi bagi nelayan saat menangkap ikan.
Jokowi mengingatkan jika saat ini adalah eranya teknologi, berbagai perubahan bisa cepat terjadi. Untuk itu Indonesia harus bisa beradaptasi dengan iklim persaingan tersebut.
Baca Juga
"‎Lihat Elon Musk, Tesla sudah berbicara mengenai mobil masa depan, hyperloop, perpindahan satu orang dari satu tempat ke tempat lain. Kita masih berurusan soal cantrang saja belum selesai," ujar Jokowi saat Rakornas Kemaritiman di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Tidak hanya Tesla, Jokowi mencontohkan, kemajuan teknologi yang sangat cepat yang terjadi di China. Alibaba, perusahaan di China menciptakan teknologi pembayaran yang sudah menjadi lifestyle masyarakat Negara Tirai Bambu tersebut.
"‎Kita jalan tol masih bayar cash. Saya sudah perintah ke menteri PU, kita harus berani loncat, kalau kita monoton seperti ini, ditinggal kita‎," tegas dia.
Jika melihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) sebenarnya sebagian masyarakat Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah teknologi baru. Hanya saja, pola kerja masyarakat Indonesia dinilai masih monoton.
"Sekarang sudah tidak eranya negara kuat kalahkan yang lemah, bukan eranya negara besar kalahkan yang kecil, tapi soal negara yang cepat kalahkan yang lamban. Saya tegaskan lagi, negara yang cepat kalahkan yang lamban, tolong diingat ini," tutup Jokowi. (Yas/nrm)
Advertisement
Â
Â