Liputan6.com, Jakarta - Lippo Group sedang membangun sebuah kota raksasa yang diklaim bakal lebih indah dari Jakarta dengan nama MEIKARTA. Dengan nilai investasi Rp 278 triliun, konglomerat ini menggandeng investor asing untuk membangun proyek kota modern terlengkap di Asia Tenggara itu.
"Melihat investasi Rp 278 triliun, ini besar sekali. Yang penting nekat dan tekad saja, kita cari akal," kata CEO Lippo Group James Riady saat Konferensi Pers di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Putra dari orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Mochtar Riady ini mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan investasi Rp 278 triliun ini, perusahaan menjalin kemitraan dengan berbagai skema pendanaan dengan investor asing dari Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Timur Tengah, salah satunya Qatar.
Advertisement
"Ada Mitsubishi, Toyota, Sunco, dan lainnya. Kita sudah joint venture (JV) dengan Toyota untuk selesaikan proyek. Jadi kemitraan bentuknya bisa JV, presailing, dan bisa dengan menerbitkan surat utang, karena pendanaan ada dari Lippo," paparnya.
James menuturkan, perusahaan telah mengalokasikan dana Rp 20 triliun untuk membangun proyek MEIKARTA yang terdiri dari perumahan dan apartemen di Cikarang pada tahap I. Di tahap awal ini, pembangunan kota Jakarta baru ini seluas 22 juta meter persegi. Perusahaan sudah mulai membangun 250 ribu perumahan.
Baca Juga
"Kami sudah sisihkan Rp 20 triliun untuk mulai pembangunan. Itu untuk kebutuhan pendanaan 6-9 bulan ke depan," tegasnya.
Dengan 100 gedung pencakar langit yang masing-masing 35-46 lantai ini, James menjanjikan MEIKARTA lebih indah dibanding kota Jakarta. Pasalnya, pengusaha ini membawa konsep hijau atau New York City yang menerapkan transportasi grade system dan central park sebagai paru-paru kota.
"MEIKARTA akan lebih indah dan lebih komplit (infrastruktur) dari Jakarta. MEIKARTA diambil dari nama Jakarta dan MEI merupakan nama ibu saya," ucap James sumringah.
Infrastruktur dan fasilitas yang dibangun berskala dan bertaraf kualitas dunia di MEIKARTA, meliputi tujuh pusat perbelanjaan mal dan komersial dengan total luas lahan 1,5 juta meter persegi. Pusat kesehatan dan rumah sakit internasional, pusat keuangan internasional, 10 hotel internasional bintang 5, perpustakaan nasional.
Adapula fasilitas teater opera dan pusat kesenian, 100 Sekolah Dasar (SD) nasional plus dan internasional, 50 SMP dan SMA nasional dan internasional, tiga universitas nasional, pusat riset industri, pusat pameran internasional, Silicon Valley Indonesia, dan masih banyak lainnya.
"Ada 10 mal dan dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit, dan lainnya. Nanti kita akan ajak Universitas Indonesia, ITB membuka kampus di sana. Kita akan bangun puluhan sekolah di sana," papar James.