Sukses

DP Rumah Murah di Cikarang Hanya Rp 1,12 Juta, Berapa Cicilannya?

PT Bank Tabungan Negara selaku penyedia kredit rumah murah di Cikarang menawarkan uang muka dan cicilan yang sangat rendah.

Liputan6.com, Cikarang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jalan Raya Pulo Sirih, Sukajadi, Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis sore (4/5/2017) ini. Perumahan bernama Villa Kencana Cikarang dijual mulai dari harga Rp 112 juta hingga Rp 141 juta per unit.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk selaku penyedia kredit perumahan tersebut juga menawarkan uang muka (down payment/DP) dan cicilan yang sangat rendah.

Untuk akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR), masyarakat cukup mengeluarkan DP 1 persen dan bunga cicilan 5 persen tetap hingga 20 tahun.‎ Dengan demikian, masyarakat bisa memiliki rumah tapak dengan uang muka sekitar Rp 1,12 juta dan cicilan sekitar Rp 800 ribu per bulan.

"DP 1 persen. Kalau yang Rp 141 juta (cicilan) Rp 900 ribu," ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (4/5/2017).

Menurut dia, program DP 1 persen‎ bukan hal baru bagi BTN. Sebab, program tersebut telah dijalankan BUMN ini sejak dua tahun lalu. "Sudah berjalan dua tahun yang lalu. Bukan hal yang baru. Setelah adanya program Pak Jokowi. Tapi untuk KPR subsidi," kata dia.

‎Rencananya, PT Arrayan Bekasi Development, selaku pengembang, akan membangun sekitar 8.749 unit rumah di atas lahan seluas 105 hektare. Pembangunan Villa Kencana Cikarang telah dimulai sejak 2016. Rumah yang dibangun bagi kalangan MBR ini memiliki tipe 25/60. 

Sebelumnya, Pengamat Perburuhan Timboel Siregar mengatakan perumahan tersebut diperuntukkan bagi MBR seperti buruh. Dengan demikian, tepat jika dibangun di wilayah Cikarang yang merupakan daerah dekat dengan kawasan industri. Terlebih lagi, harga tanah di wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota juga terus meningkat.

"Dalam kondisi harga tanah di Ibu Kota yang relatif mahal, rumah murah juga harus difokuskan pada kawasan-kawasan industri, sehingga ketika dia bekerja cukup naik sepeda atau berjalan kaki," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Perumahan yang dekat dengan kawasan industri bisa menghemat waktu dan biaya transportasi. Selain itu, buruh juga bisa mendapat kualitas hidup yang lebih baik.

"Dia bisa lebih irit biaya transportasi, dia lebih mudah waktunya. Kalau Jakarta ke Cikarang butuh waktu 3 jam, kalau masuk jam 8 pagi berarti berangkat dari rumah jam 5. Begitu juga pulang jam 5 sore sampai rumah jam 9 malam," ucap dia.

Dia berharap, pemerintah bisa lebih banyak membangun rumah murah di sekitar kawasan industri. Dengan demikian, pembangunan rumah tersebut benar-benar tepat sasaran.‎Â