Liputan6.com, Cikarang - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Perseroan menggandeng PT Arrayan Bekasi Development selaku pengembang dari rumah tapak (landed house) ini.
Rumah dengan tipe 25/60 ini dibanderol mulai harga Rp 112 juta hingga Rp 141 juta per unit. Uang muka dan cicilan yang diberikan BTN pun terhitung ringan yaitu Rp 1,12 Juta untuk uang muka dan Rp 800 ribu-Rp 900 ribu untuk cicilan per bulan.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, ada sejumlah syarat bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah ini. Pertama, merupakan warga negara Indonesia (WNI). Kedua, belum memiliki rumah sendiri atau sebagai rumah pertama.
Advertisement
"Yang bisa mendapatkan, yang belum punya rumah. Kemudian WNI," ujar dia di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (4/5/2017).
Baca Juga
Syarat ketiga, berpendapatan kurang dari Rp 4 juta per bulan. Dan keempat, tidak pernah memiliki masalah kredit dengan perbankan.‎ "Pendapatannya tidak boleh lebih dari Rp 4 juta dan kredit lancar," tandas dia.
Sebagai informasi, proyek rumah murah yang diluncurkan BTN ini bernama Villa Kencana Cikarang. Perumahan yang mulai dibangun pada 2016 ini berlokasi di Jalan Raya Pulo Sirih, Sukajadi, Sukakarya, Bekasi, Jawa Barat.
Secara total, rumah yang akan dibangun mencapai sekitar 8.749 unit rumah di atas lahan seluas 105 hektare (ha). Semua unit rumah akan diperuntukkan bagi kalangan MBR.
Sebelumnya, pengamat perburuhan Timboel Siregar mengatakan perumahan tersebut diperuntukkan bagi MBR seperti buruh. Dengan demikian, tepat jika dibangun di wilayah Cikarang yang merupakan daerah dekat dengan kawasan industri. Terlebih lagi, harga tanah di wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota juga terus meningkat.
"Dalam kondisi harga tanah di Ibu Kota yang relatif mahal, rumah murah juga harus difokuskan pada kawasan-kawasan industri, sehingga ketika dia bekerja cukup naik sepeda atau berjalan kaki," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Adanya perumahan yang dekat dengan kawasan industri bisa menghemat waktu dan biaya transportasi. Selain itu, buruh juga bisa mendapat kualitas hidup yang lebih baik.
"Dia bisa lebih irit biaya transportasi, dia lebih mudah waktunya. Kalau Jakarta ke Cikarang butuh waktu 3 jam, kalau masuk jam 8 pagi berarti berangkat dari rumah jam 5. Begitu juga pulang jam 5 sore sampai rumah jam 9 malam," ucap dia.
Dia berharap, pemerintah bisa lebih banyak membangun rumah murah di sekitar kawasan industri. Dengan demikian, pembangunan rumah tersebut benar-benar tepat sasaran.‎