Sukses

Kim Jong Un Rogoh Rp 45,3 Miliar untuk Beli Pakaian Dalam Wanita

Kim Jong Un dikabarkan mengeluarkan dana besar untuk membeli pakaian dalam bagi para wanita penghiburnya.

Liputan6.com, New York - Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un selalu menjadi sorotan dunia internasional. Baru-baru ini, dia dikabarkan mengeluarkan dana hingga 2,7 juta pound sterling atau setara Rp 45,3 miliar untuk membeli pakaian dalam para wanita penghibur.

Melansir Thesun.co.uk, Sabtu (6/5/2017), besar anggaran yang dikeluarkan Kim Jong Un untuk wanita penghibur ini lebih besar dua kali lipat dari 2015.

Data yang dikeluarkan International Trade Centre menyebutkan uang itu juga digunakan untuk membeli peralatan khusus yang bisa digunakan gadis penghibur saat bekerja.

Kim Jong Un dan tangan kanannya memang memiliki kelompok wanita penghibur khusus yang bertugas untuk memanjakan nafsu kalangan elit pemerintahan Korut. Kelompok wanita ini disebut Gippeumjo atau 'Pleasure Squad' yang terdiri dari 2.000 gadis muda.

Dalam proses perekrutannya, mereka dipilih secara acak oleh tentara-tentara Korut. Ada gadis yang diambil dari sekolahnya. Bahkan, ada pula di antara mereka yang masih berusia 13 tahun.

Para gadis yang tergabung dalam kelompok ini menjalani pelatihan selama beberapa bulan untuk mengasah kemampuan memijat, menyanyi, dan menari secara profesional.

Secara umum, kelompok wanita penghibur dibagi ke dalam tiga kelompok khusus. Satu kelompok dijadikan pemuas seksual, satu kelompok lagi dijadikan pemijat, dan satu kelompok lain dijadikan penghibur.

Mereka tidak dibolehkan bertemu atau berbicara tentang apa yang dilakukannya ke kerabat dan keluarganya. Mereka hanya boleh memberitahu bahwa mereka diikutsertakan dalam sebuah proyek penting pemerintah.

Tak segan, pemerintah Korea Utara bahkan bisa menghukum mati bagi mereka yang ketahuan membocorkan rahasianya.

Kelompok tersebut dibentuk pertama kali oleh Kim Jong-il. Meski sempat dibubarkan oleh Kim Jong-un ketika dirinya memerintah, tetapi menurut surat kabar Chosun Ilbo, Kim Jong Un kembali merekrut anggota baru untuk kelompok penghiburnya setelah enam bulan ayahnya meninggal.