Sukses

Perbaikan Sistem Mandiri Online Selesai, Saldo Nasabah Dikoreksi

Sebanyak 97 nasabah yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan saldo karena kekeliruan sistem telah berhasil dikoreksi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk telah menyelesaikan penyesuaian sistem di Mandiri Online. Sebanyak 97 nasabah yang sebelumnya sempat terjadi perbedaan saldo karena kekeliruan sistem telah berhasil dikoreksi. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menejaskan, Mandiri Online merupakan sistem online banking baru yang saat ini masih dalam tahap soft launching. "Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai hari ini," kata Rohan, Minggu (7/5/2017).

Karena Mandiri Online memang masih soft launching, Rohan menginformasikan bahwa sebenarnya nasabah masih tetap dapat menggunakan layanan Mandiri Mobile, internet banking ataupun sms banking. Layanan tersebut selama ini telah menjadi bagian hidup bagi 14 juta pemegang rekening Bank Mandiri untuk melakukan transaksi.

"Kami juga memiliki komitmen untuk menjaga keamanan transaksi nasabah. Dari pemeriksaan kami, ada 97 nasabah yang mendapat kekeliruan karena sistem. Kekeliruan itu telah kami koreksi kembali dan tuntas," ujar Rohan.

Sebelumnya, seorang nasabah Bank Mandiri bernama Subekan mengaku uang yang berada di rekening Bank Mandiri hilang hingga mencapai Rp 69,2 juta.

Dia mengaku tak tahu penyebab rekening tabungan terkuras karena merasa tak pernah melakukan transaksi apapun. "Uang saya yang hilang itu totalnya Rp 69,2 juta," kata Subekan, saat berbincang dengan Liputan6.com,  Sabtu kemarin. 

Subekan mengaku awal mula mengetahui jika rekeningnya kebobolan saat mendapat pesan singkat dari nomor resmi Bank Mandiri 3355, yang berisi laporan transaksi pada Kamis (4/5/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pesan singkat tersebut diterima Subekan melalui telepon seluler (ponsel) hingga empat kali secara bertahap. Masing-masing tiga kali dengan transaksi sebesar Rp 20 juta, dan satu transaksi sebesar Rp 9,2 juta. Sehingga total uang Subekan yang terkuras sebanyak Rp 69,2 juta.

Rohan mengakui jika menerima beberapa pengaduan dari nasabah dalam beberapa hari terakhir, yang diantaranya menginformasikan dananya hilang. "Atas hal ini, kami akan melakukan investigasi dan bila ada dana nasabah yang ter-corrupt secara sistem, maka akan segera kami kembalikan seperti saldo sediakala," jelas dia. (Dny/Gdn)