Sukses

Produksi Perikanan Budi Daya Kuartal I 2017 Naik 3,11 Persen

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, perikanan budi daya mencatatkan produksi sebanyak 3,97 juta ton.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jendral Perikanan Budidaya melaporkan kinerja produksi perikanan budi daya pada kuartal 1 2017 meningkat.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menjelaskan, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, perikanan budi daya mencatatkan produksi 3,97 juta ton. Angka ini naik 3,11 persen dalam kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,85 juta ton.

"Untuk menopang ketahanan pangan nasional, kita punya PR bagaimana meningkatkan produksi untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat," kata Slamet dalam keterangannya, Selasa (9/5/2017).

Slamet memperkirakan tahun ini tingkat konsumsi ikan diproyeksikan lebih dari 47,12 kg per kapita per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen suplai akan bergantung pada produksi hasil budi daya.

Sementara itu, realisasi nilai produksi perikanan budidaya dalam kuartal 1 2017 senilai Rp 30,9 triliun. Angka ini meningkat 37 persen dalam kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 22,5 triliun.

Untuk angka nilai tukar usaha pembudi daya ikan mencatatkan sebesar 109,8 yang mengindikasikan bahwa usaha budi daya tergolong efisien.

Adapun produksi ikan hias pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar 350,45 juta ekor dengan nilai produksi mencapai Rp 2,48 miliar atau naik 7,47 persen dibandingkan kurun waktu yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 326,10 juta ekor dengan nilai Rp 2,24 miliar.

Slamet melanjutkan, tahun 2017 program prioritas perikanan budidaya akan diarahkan untuk mendukung secara langsung pembangunan perikanan budidaya di 34 Propinsi dan 173 Kabupaten dan Kota.

Program tersebut yaitu:

- Dukungan 100 juta ekor benih bagi pembudi daya di 34 provinsi
- Revitalisasi KJA sebanyak 250 unit yang tersebar di delapan kabupaten/Kota
- Asuransi pembudi daya ikan untuk 3.300 hektare lahan di 13 provinsi
- Pengembangan minapadi seluas 210 ha di sembilan kabupaten dan kota
- Dukungan eskavator 48 unit di 22 kabupaten/kota
- Revitalisasi tambak di 20 Kabupaten dan Kota
- Program gerakan pakan mandiri melalui dukungan sarana dan prasarana pakan di 20 kabupaten dan kota
- Pengembangan budidaya lele sistem bioflok di 60 kabupaten/kota
- Dukungan sarana dan prasarana produksi budi daya di 20 provinsi
- Pengembangan budi daya laut lepas pantai (offshore aquaculture) di tiga lokasi antara lain di Pangandaran, Sabang dan Karimunjawa.