Liputan6.com, Jakarta - Para orang tua biasanya memiliki masalah keuangan untuk uang pangkal sekolah anak. Untuk mengatasinya, dibutuhkan strategi lain selain mengandalkan tabungan.
Memiliki harta yang banyak bukanlah sebuah jaminan bahwa anak akan terpenuhi kebutuhan pendidikannya. Banyak sekali faktor yang dapat meningkatkan risiko anak gagal mencapai pendidikan tinggi karena terhambat masalah biaya.
Salah satu contohnya adalah biaya keseluruhan yang dibutuhkan untuk menempuh jenjang pendidikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, peningkatan ini dapat mencapai 20 persen.
Advertisement
Baca Juga
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia telah menjadi sebuah keharusan, terutama tingkat sekolah dasar dan menengah. Bahkan menurut beberapa kalangan, pendidikan mencerminkan status seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu, orang tua harus mempersiapkan sedini mungkin pendidikan anak-anak mereka supaya tidak putus sekolah.
Para orang tua biasanya terpaut masalah keuangan yang berkenaan dengan uang pangkal sekolah jumlahnya fantastis. Untuk melunasinya, dibutuhkan strategi lain karena akan sangat susah apabila hanya mengandalkan tabungan.
Salah satu cara mencapai keterjaminan pendidikan anak adalah dengan melakukan investasi. Ulasan berikut akan memberikan penjelasan tentang beberapa pilihan yang dapat diambil untuk perencanaan keuangan pendidikan anak.
Apa saja? Simak ulasannya seperti dikutip dari Tunaiku:
Â
1. Reksa dana
Reksa dana merupakan sebuah wadah yang menjembatani investor dengan instrumen-instrumen saham layaknya obligasi, saham, dan pasar uang. Manajemen reksa dana sepenuhnya dilakukan oleh pihak ketiga, yakni manajer investasi.
Dengan kata lain, ini merupakan wadah kolektif bagi pasar yang sedang membutuhkan investor, yang diatur oleh badan khusus investasi.
Terdapat dua jenis reksa dana yang dibedakan berdasarkan tingkat risikonya. Yang pertama adalah reksa dana pasar uang. Model investasi ini memiliki risiko yang rendah karena dana investasi ditempatkan di media pasar uang yang cenderung stabil.
Contoh dari investasi ini adalah deposito dan surat utang. Reksa dana pasar ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh karena itu, investasi ini sangat sesuai bagi kamu yang membutuhkan dana untuk 1 atau 3 tahun ke depan.
Opsi kedua ialah reksa dana campuran, di mana memiliki risiko yang lebih tinggi daripada pasar uang. Akan tetapi, hal ini bukanlah menjadi sebuah masalah karena timbal baliknya juga akan lebih tinggi. Yang dicakup dalam reksa dana ini antara lain instrumen obligasi dan saham.
 2. Logam Mulia
Berinvestasi dengan emas maupun perak sudah menjadi hal yang lazim dilakukan oleh ibu-ibu. Siapa sangka bahwa cara ini dapat juga digunakan untuk investasi pendidikan.
Investasi dengan logam mulia sangat disarankan untuk kamu yang akan membutuhkan dana dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun.
Â
Deposito
3. Deposito
Deposito ternyata juga mampu membantu memenuhi kebutuhan keuangan pendidikan di masa yang akan datang. Berbeda dengan tabungan, dengan mengikuti deposito kita tidak dapat mengambil uang kita kapanpun kita mau, tetapi harus menunggu hasil deposito.
Namun, deposito juga memberikan bunga yang berkisar antara enam sampai delapan persen setiap tahunnya.
4. Tabungan pendidikan berjangka waktu
Di Indonesia telah banyak bank yang menawarkan tabungan jenis ini. Misalnya di bank tertentu, ditawarkan bunga dengan jumlah yang lebih tinggi daripada bank lainnya. Hal ini dapat menjadi sebuah pertimbangan ketika membuka rekening pendidikan.
Ulasan di atas menjelaskan beberapa pilihan investasi dari sekian banyak macam yang ada. Walaupun demikian, sangat disarankan untuk memilih jalan yang menurut kamu sendiri paling aman.
Ini semua kembali pada pilihan para orang tua yang bersangkutan dengan pertimbangan kemampuan finansial, jangka waktu, dan lain sebagainya.
Investasi pendidikan memang sangat menjanjikan, dan alangkah lebih baik lagi apabila investasi pendidikan anak dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan untuk hasil yang lebih maksimal.