Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan terus memantau harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional jelang memasuki bulan Ramadan.
Bahkan, hari ini, Menteri Perdagangan RI (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan inspeksi dadakan langsung ke Pasar Induk Kramat Jati, menindaklanjuti informasi naiknya harga bawang putih.
Enggartiasto mengungkapkan jelang masuk bulan Ramadan, memang rawan para spekulan demi meraup keuntungan lebih. Dia juga mengindikasi ada importir yang menahan stok dalam kasus naiknya harga bawang putih.
Advertisement
"Spekulan jangan berani mencoba-coba mainkan harga, kami akan tindak tegas. Saya bersama dengan kepolisian, dengan satgas, kalau ada penimbunan akan kami tangkap. Jadi kami pasti akan buat dia miskin, dia akan berhadapan dengan hukum," ujar Enggartiasto di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5/2017).
Baca Juga
Dalam kasus bawang putih ini, Enggartiasto memperingatkan kepada para spekulan untuk segera melepas stoknya jika tidak ingin rugi. Selain itu, Mendag bekerjasama dengan salah satu importir untuk memasukkan bawang putih sebanyak 3 kontainer.
Untuk memastikan stok harga tetap aman selama bulan Ramadan, pada akhir Mei, akan ada bawang putih masuk kembali sebanyak 7.672 ton. Bawang putih ini akan dipasok paling banyak untuk Jakarta.
"Pada bulan Juni, itu akan masuk lagi dan kami akan lepas impor-nya, dalam skala yang besar, untuk mengisi kebutuhan pasar. Untuk mengisi kebutuhan menjelang bulan Ramadan," tegas Enggartiasto.
Tak hanya itu, dirinya juga akan meminta para importir untuk menandatangani kesepakatan mengenai pengendalian harga bawang putih ini. Dalam kesepakatan itu, Mendag meminta para importir untuk menjaga stok supaya harga tidak boleh lebih pada Rp 38 ribu per kg. (Yas)