Sukses

China Sediakan Rp 1.652 Triliun Bangun Jalur Sutera

Presiden China Xi Jinping menjanjikan US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.652 triliun untuk mewujudkan rencana jalur sutera baru.

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping menjanjikan US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.652 triliun (asumsi kurs Rp 13.329 per dolar Amerika Serikat) untuk mewujudkan rencana jalur sutera baru dengan membangun jalan, perdagangan bebas. Selain itu mengabaikan model lama perdagangan berdasarkan persaingan dan permainan kekuasaan diplomatik.

Mengutip laman Reuters, Senin (15/5/2017), Xi melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mendorong inisiatif tersebut. KTT One Belt One Road itu dihadiri oleh sejumlah pemimpin dan pejabat tinggi dari seluruh dunia.

"Kita harus membangun platform terbuka untuk menjalin kerja sama dan menjunjung tinggi serta menumbuhkan ekonomi dua yang terbuka," ujar Xi pada pembukaan pertemuan dalam dua hari tersebut.

Ada inisiatif One Belt and One Road ini merupakan cara baru meningkatkan pembangunan global sejak Xi meluncurkan rencana itu pada 2013. Ada jalur sutera terbaru itu memperluas hubungan antara Asia, Afrika, Eropa dan di luar yang didukung oleh investasi infrastruktur miliaran dolar AS.

Xi menuturkan, dunia harus menciptakan kondisi yang mendorong pengembangan terbuka dan mendorong pembangunan sistem perdagangan dan investasi global yang adil, masuk akal dan transparan.

Xi juga menjanjikan dorongan dana untuk jalur sutera baru termasuk tambahan 100 miliar yuan atau sekitar US$ 14,5 miliar atau sekitar Rp 193,27 triliun (asumsi kurs Rp 13.329 per dolar AS) untuk pendanaan jalur sutera baru. Selain itu, pinjaman 380 miliar yuan dari bank China untuk jalur sutera dan 60 miliar yuan untuk negara berkembang dan badan internasional yang melalui jalur sutera baru tersebut.

Xi menambahkan,China akan mendorong lembaga keuangan untuk memperluas bisnis ke luar negeri dengan pinjaman sekitar 300 miliar yuan.

Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh 29 negara, dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional  (IMF) dan Bank Dunia.

Xi menuturkan, China bersedia membagi pengalamannya dengan semua negara. "Kami tidak akan mengganggu urusan internal orang lain. Kami tidak akan mengekspor sistem masyarakat dan model pembangunan kami, dan bahkan lebih tidak akan memaksakan pandangan kami terhadap orang lain," ujar dia.

"Dalam memajukan the Belt and Road, kami tidak akan menginjak-injak jalan permainan lama di antara musuh. Namun kami akan menciptakan model kerja sama dan keuntungan baru," tutur dia.

Xi menuturkan, jalan sutera baru terbuka untuk semua termasuk Afrika dan Amerika yang tidak terletak di jalan sutera tradisional.

Â