Sukses

Kemenko Maritim Dorong Penggunaan Konverter Kit Karya Anak Bangsa

Kemenko Maritim sudah bergerak cepat meningkatkan pemunculan konverter kit kepada nelayan Indonesia baik di Indonesia bagian Barat maupun Ti

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman terus memperluas upaya penggunaan alat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas (BBG) atau konverter kit bagi para nelayan di seluruh Indonesia. Perluasan penggunaan konverter kit ini karena BBG terbukti lebih ramah lingkungan dan yang lebih murah dibanding BBM.

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menjelaskan, dengan menggunaan BBG, para nelayan kecil bisa menghemat biaya operasional sampai dengan setengah. Contohnya, dari biaya yang biasa dikeluarkan nelayan untuk sekali melaut sekitar Rp 100 – 180 ribu, dapat ditekan hingga Rp 50 – 80 ribu.

” Ini kalau kita kembangkan gaungnya akan besar sekali, apalagi bagi nelayan kecil yang gross ton 10 ke bawah, makanya kami dorong untuk kembangkan konverter kit,” ujar Agung, seperti dikutip dari keterangan tertulis Selasa (16/5/2017). 

Kemenko Maritim akan lebih mendorong konventer kit buatan anak bangsa, karena diketahui ternyata sudah ada yang mampu merancang dan membuat piranti pengkonversi bahan bakar itu dengan teknologi mumpuni dan teruji, tidak kalah berkualitas dibanding alat serupa buatan luar negeri.

 “Pembuat alat tersebut adalah seorang nelayan asal Kalimantan Barat bernama Pak Amin, alatnya bernama Amin BenGas, sudah produksi namun masih harus ditingkatkan, para nelayan yang mencoba juga puas. Kita mendorong seluruh stakeholder untuk mendukung hal ini,” imbuhnya.

Kemenko Maritim pun meminta kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga diberikan wewenang menangani pengadaan konverter kit untuk lebih memprioritaskan karya anak bangsa dibanding melakukan impor.

Sebagai informasi, Kemenko Maritim sudah bergerak cepat meningkatkan pemunculan konverter kit kepada nelayan Indonesia baik di Indonesia bagian Barat maupun Timur.

Kemenko Maritim selaku koordinator pun telah melakukan koordinasi lintas Kementerian (Kementerian Kelautan dan Perikanan dan ESDM), Pemerintah Daerah setempat dan Badan Usaha Milik Negara (PGN dan Pertamina) untuk merealisasikan target yang telah dicanangkan.

Daerah-daerah yang nelayannya sudah mendapatkan Konverter Kit antara lain, Kalimantan Barat, Wakatobi( Maluku Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), Palembang (Sumatera Selatan) dan Padang (Sumatera Barat). Ke depan Kemenko Maritim akan lebih masif memperluas program konversi BBM ke BBG bagi para nelayan di daerah-daerah yang belum mendapatkan. (Gdn/Ndw)