Liputan6.com, Jakarta - PT PLNÂ (Persero) mendapat kepastian pasokan gas dari Tangguh PSC contractor parties (BP Tangguh), untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas yang sedang dibangun, di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, kesepakatan jual beli gas berlaku selama 16 tahun dimulai dari 2020-2035. Kesepakatan ini dengan menggunakan skema pengiriman LNG Delivery Ex Ship (DES) sebanyak 16 kargo LNG per tahun.
"Kemungkinan volume naik hingga 20 kargo per tahun melalui skema Upward Quantity," kata Sofyan, saat menghadiri The 41 Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition, Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (17/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka melanjutkan, jual beli ini sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait alokasi LNG untuk kebutuhan domestik. Dengan ada pasokan gas tersebut, PLN dapat meningkatkan penggunaan energi bersih dan meningkatkan porsi penggunaan gas dalam bauran energi.
"Gasnya akan digunakan untuk pembangkit gas yang baru, yang sedang proses pembangunan," ujar Made.
Dengan ada perjanjian baru ini, maka BP Tangguh akan memasok 60 kargo gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) per tahun ke PLN. Sebelumnya pada April 2016 PLN dan BP Tangguh telah melakukan perjanjian jual beli gas sebanyak 44 kargo LNG.
"Dengan demikian, PLN sudah mengamankan pasokan gas untuk pembangkit-pembangkitnya. Pasokan gas Tangguh ini pun bisa multi destinasi sehingga pasokan LNG bisa untuk memenuhi kebutuhan gas PLTMG PLN di seluruh Indonesia," ujar Made.
Â
Â