Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah jika dirinya akan memundurkan diri dari Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, isu tersebut tidak benar.
"Tidak ada itu, tidak betul," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Kedatangan Sri Mulyani ke Istana pada siang ini lantaran dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna melaporkan beberapa hal terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Salah satunya soal Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF).
Advertisement
"Ke DPR untuk kebijakan makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal. Jadi disampaikan ke presiden tentang yang diarahkan. KEM PPKF untuk penyusunan APBN 2018 itu kan mulainya dari sekarang," kata dia.
Selain itu, dirinya juga melaporkan soal terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. Aturan tersebut menjadi payung hukum bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengintip rekening nasabah perbankan di Indonesia.
Baca Juga
"Perppu tadi disampaikan, beliau telah menyampaikan ke anda semua (media). Jadi saya menyampaikan ke Presiden bahwa akan ada konferensi pers di Kementerian Keuangan bersama dengan BI (Bank Indonesia) dan OJK (Otorits Jasa Keuangan) untuk bisa menjelaskan lebih detail apa itu AEoI (Automatic Exchange of Information)," tandas dia.
Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 27 Juli 2016. Sri Mulyani Indrawati adalah kartini Indonesia di bidang ekonomi. Wanita asal Lampung ini, bukan hanya berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia beberapa tahun lalu, tetapi bersumbangsih besar terhadap perekonomian dunia. Alumni Universitas Indonesia (UI) ini berhasil menjabat sebagai Direktur Bank Dunia sejak Juni 2010.
Kehidupan Sri Mulyani sendiri terus berkutat dengan ekonomi dan keuangan. Sejak 1998, perempuan berusia 53 tahun ini terkenal dengan kemampuannya sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pengangkatan Sri Mulyani sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) pada Juni 1998.
Kemampuan Sri Mulyani dalam bidang ekonomi memang tidak perlu diragukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan mengangkat dia menjadi menteri keuangan pada 2005, menggantikan Jusuf Anwar. Istri dari Tony Sumartono terus bekerja dengan baik dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia.
Wanita berkacamata ini menjabat sebagai menteri keuangan hingga 2010. Namun pada 2008, ia merangkap jabatan setelah ditunjuk SBY menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. (Dny/Gdn)