Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan, ada dua misi besar dalam memperkuat pendidikan di bidang kemaritiman. Pertama yaitu, dengan memasukkan kurikulum bidang kemaritiman di dalam pendidikan umum. kedua yaitu dengan meningkatkan kompetensi pada sekolah vokasi atau sekolah kejuruan khusus kemaritiman.
Asisten Deputi Bidang Pendidikan Pelatihan Maritim Kemenko Maritim, TB Haeru Rahayu menjelaskan untuk misi pertama sudah terlaksana berkat ditanda tanganinya MoU antara Kemenko Maritim dan Kemendikbud.
Sebagai tindak lanjut, dalam waktu dekat Kemenko Maritim akan mengundang seluruh Bupati, Walikota dan para Kepala Dinas yang wilayahnya dinilai memiliki potensi kemaritiman, dengan harapan Pemerintah dapat mengetahui persiapan langsung dari seluruh pemangku kebijakan dan juga akan mempunyai lokasi percontohan (pilot project) bagi program tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Pertemuan itu nantinya akan diselenggarakan oleh Kemenko Maritim dan substansi diisi oleh Kemendikbud, "Kami juga akan mengejar target di bulan Juli 2017. Mudah-mudahan sudah ada implementasi, mungkin tidak semua dari 34 provinsi, tapi paling tidak kita akan punya informasi dan punya semacam lokasi pilot project,” ujarnya dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2017).
Sementara mengenai misi kedua yaitu pendidikan vokasi kemaritiman, Haeru menuturkan, bahwa pada saat ini pihak Kemenko Maritim akan berkoordinasi dengan Kemenko PMK terlebih dahulu.
Koordinasi ini bertujuan untuk mencari kesepahaman tentang pemisahan antara pendidikan vokasi umum yang menjadi lingkup Kemenko PMK, dan pendidikan vokasi kemaritiman yang menjadi lingkup Kemenko Maritim.
“Kita sudah punya tim pokja (kelompok kerja) guna meningkatkan kualitas guru dan instruktur sekolah vokasi. Namun kita akan coba kerja sama dengan Kemenko PMK, karena kita hanya mengkhususkan pada pendidikan vokasi di bidang kemaritiman," tutup dia.