Sukses

McKinsey Nilai Sektor Migas RI Masih Menarik

Masih banyak ladang migas di Indonesia yang belum digarap.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia masih memiliki daya tarik investasi besar. Hal ini ditandai dengan masih banyak potensi migas yang saat ini yang belum tergarap.

Managing Partner General Energy and Mining Practice, McKinsey Asia Tenggara Azzam Mohammad mengatakan, masih banyak ladang migas di Indonesia yang belum digarap. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor.

“Saya rasa Indonesia masih memiliki prospek yang besar karena belum sepenuhnya tereksplorasi,” ujar Mohammad, seperti yang dikutip Sabtu (20/5/2017).

Banyak sekali ladang-ladang migas di daerah-daerah yang belum terbuka di Indonesia. Kebanyakan letaknya telah bergeser ke laut dalam dan wilayah timur Indonesia. Kondisi yang sama juga terjadi di negara-negara lain yang mulai mengembangkan laut dalamnya seperti Meksiko dan Afrika.

"Mereka pun mencoba menarik investasi ke laut dalam dengan berbagai insentif," tambah Mohammad.

Upaya menarik investasi juga tengah gencar dilakukan Indonesia. Sayangnya proyek migas di laut dalam sampai saat ini kurang menarik minat para investor.

Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Christina Verchere, mengungkapkan, menurunnya minat investasi di Indonesia sebenarnya akibat struktur fiskal yang tidak menarik.

Verchere melanjutkan, situasi saat ini sudah jauh berbeda dengan 30-40 tahun lalu. Saat ini tidak ada kepastian fiskal bagi para pelaku migas di Tanah Air. "Tentunya hal ini berdampak pada kepastian jangka waktu pengembalian investasi mereka," ucap dia. (Pew/Gdn)