Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti PT Setiawan Dwi Tunggal menyiapkan proyek South City seluas 55 hektare menjadi kawasan pusat bisnis atau central business district (CBD) di selatan Jakarta. Lokasi proyek mixed use ini cukup strategis berada di antara Jakarta Selatan, Cinere (Depok) dan Pondok Cabe (Tangerang Selatan).
Planning & Design Manager Setiawan Dwi Tunggal Hendra Wijaya menjelaskan, kawasan South City memiliki konsep unik. Pasalnya, meski akan dikembangkan seperti CBD lain di tengah kota yang modern, namun proyek ini memiliki keunggulan alam yang masih asri. Di sini kontur lahan berbukit dengan vegetasi eksisting yang sangat luas, ada sungai, dan danau.
“Selain perumahan, di kawasan ini juga akan dibangun ritel, hotel dan area komersial. Kami akan tetap menjaga kondisi alam yang asri di sini sebagai sisi lebih atau keunggulan dibanding kawasan bisnis lainnya,” ujar Hendra yang ditulis Liputan6.com, Minggu (21/5/2017).
Advertisement
Pengembang CBD South City menyadari faktor akses sangat penting, sehingga pengembangan infrastruktur untuk menunjang dan mewujudkan konsep di kawasan properti terpadu ini terus dibangun. Salah satunya jembatan yang menghubungkan kawasan itu ke Cinere sudah diresmikan pada Maret 2015. silam, Jembatan penghubung ini membentang dari PondokCabe, Tangerang Selatan, Cinere sampai ke Depok.
Baca Juga
Lokasi South City akan dapat diakses melalui berbagai cara dari mulai transportasi massal seperti lewat stasiun MRT Lebak Bulus danFatmawati, jalan tol Depok-Antasari melalui pintu tol Andara dan Brigif, serta jalan tol Cinere-Jagorawi melalui pintu tol Cinere.
“Kami memiliki visi untuk menciptakan ‘A World of Our Own’, sebuah daya tarik untuk kaum millenials, eksekutif muda dan keluarga muda karena menawarkan hunian dengan berbagai fasilitas dan sentral bisnis terpadu yang nyaman,” ujar Hendra.
Sebagai langkah awal pengembangan, pengembang telah mengalokasi lahan seluas 1,7 hektare untuk pengembangan CBD South City Square yang terdiri dari puluhan unit shophouse atau rumah toko (ruko) yang dipasarkan dalam tiga tahap. Dimana tahap pertama sudah sold out, dan saat ini dipasarkan proyek shophouse tahap kedua dan dilanjutkan tahap ketiga. Berikutnya akan dikembangkan apartemen sebanyak 5.000 unit.
South City Square ditujukan sebagai kawasan kuliner lengkap dengan berbagai macam restoran, bar dan kedai kopi sehingga dapat menjadi sebuah area meet up yang nyaman sambil menikmati makanan dan minuman. Diharapkan area pusat kuliner ini dapat menghidupkan aktivitas di kawasan tersebut.
“Dengan pembangunan jalan tol Antasari, kawasan ini makin strategis dan akan terus meningkat sehingga konsep South City Square untuk eat, meet, and play sangat cocok sekali. Uniknya, setiap ruko memiliki basement sehingga parkir bisa lebih luas selain di lantai ground,” papar dia.
South City Square mengusung desain bernuansa ruko butik dengan fasad kaca dan tentunya pemandangan tropis yang indah di sekelilingnya.South City Square mempunyai empat buah tipe ruko yang telah dipasarkan.
Tahap pertama telah dipasarkan 20 unit dan sudah terjual sebanyak 100 persen. Dan saat ini sedang dibangun tahap kedua sebanyak 24 unit yang mulai dipasarkan pada Juli 2017, disusul oleh tahap ketiga dengan pembangunan 30 unit pada awal 2018.
Pengembangan South City Square, menurut Hendra, sudah mengantongi IMB dengan No. 644.2/31-DPMPTSP/2017, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada para konsumen.
Setiawan Dwi Tunggal memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun berinvestasi di bidang properti, dan pemegang sahamnya sudah terlibat dalam beberapa proyek prestisius di seluruh Indonesia, seperti Pacific Place Jakarta, Equity Tower, SCBD Suites, Kingland Avenue, Visenda Residence serta beberapa proyek lainnya.