Liputan6.com, Kuala Lumpur Maskapai penerbangan Malaysia Malindo Air melakukan rebranding dengan mengubah nama maskapai menjadi Batik Air Malaysia. Rebranding ini dilakukan berbarengan dengan seremonial penerbangan pertama pesawat Boeing 737 Max 8 di Kuala Lumpur International Airport (KLIA).
Co-founder Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, rebranding ini dilakukan untuk memperluas integrasi antara Lion Air Group Indonesia dan Malaysia. Penumpang nantinya bisa memilih rute penerbangan gabungan yang ditawarkan oleh Batik Air Indonesia atau Malaysia.
"Supaya dia di integrated. Sekarang kan Malindo terbang Kuala Lumpur - Bali - Brisbane, nah kalo namanya Malindo ketika dia terbang dari Jakarta kita paketnya susah. Tapi kalo namanya sama, ketika konsumen buka website nanti penerbangannya bisa intergrate," ujar Rusdi saat ditemui di Kuala Lumpur, Senin (22/5/2017).
Advertisement
"Sebagai contoh, misalnya mau terbang ke Hongkong, penumpang bisa terbang Jakarta - Kuala Lumpur pakai Batik Indonesia, lalu join penerbangan Kuala Lumpur - Hong Kong by Batik Malaysia," lanjutnya.
Namun, meski melakukan perubahan nama, manajemen dari perusahaan tetap berbeda. Rusdi mengatakan, Batik Air Indonesia dan Malaysia nanti akan mengadakan kerjasama dalam bidang rute penerbangan dan promosi.
"Ya, manajemennya beda, masing-masing perusahaan. Kerja samanya nanti dalam bidang promotion, interline, more connection," tuturnya.
Dengan dilakukannya rebranding ini diharapkan akan mampu memperluas jaringan dan lebih memudahkan penumpang. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ini mengatakan, target penumpang Lion Air Group untuk Indonesia mencapai 60 juta orang di tahun 2017.
"Harapannya kita bisa membangun network lebih besar ya, untuk memudahkan penumpang dalam bepergian," katanya.