Sukses

Minta Skema Pembiayaan LRT Jabodebek, Menhub Surati Sri Mulyani

Nilai investasi proyek sekitar Rp 23,3 triliun untuk merealisasikan pembangunan LRT Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menugaskan PT Adhi Karya Tbk untuk menggarap pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) yang ditargetkan selesai dan beroperasi di 2019. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) diminta untuk menghitung skema pembiayaan yang cocok untuk kereta api ringan ini.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Prasetyo Boeditjahjono mengungkapkan, Adhi Karya telah mengusulkan nilai investasi sekitar Rp 23,3 triliun untuk merealisasikan pembangunan LRT Jakarta.

Anggaran itu dibutuhkan untuk membangun LRT Jakarta tahap I. Di tahap ini adalah LRT untuk tiga rute, yaitu Cawang-Cibubur sepanjang 14,3 kilometer (km), Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,5 km dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km.

"Sekarang sudah dievaluasi teman-teman konsultan oriental, Jepang. Sudah hampir selesai, dan akhir bulan ini akan dilaporkan," kata Prasetyo usai Rakor LRT di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Penunjukkan BUMN karya ini sebagai kontraktor tertuang dalam Peraturan Presiden. Adhi Karya dalam melaksanakan tugasnya mendapat sokongan dana dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor.

"Penugasan sudah jelas, Perpres sudah keluar. Jadi Adhi Karya sebagai kontraktor, sedangkan PT KAI calon investor, lalu Kemenhub. Yang lainnya supporting. KAI bisa konsorsium atau ber-partner," dia menjelaskan.

Lebih jauh Prasetyo menuturkan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah meminta kepada Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati supaya PT SMI menghitung secara tepat skema pembiayaan LRT Jabodetabek agar tercatat legalitas atau formalitasnya.

"Pak Menhub sudah minta ke Bu Menkeu untuk memberi penugasan ke PT SMI supaya menyelesaikan perhitungan skema pembiayaan, totalnya berapa, yang pas seperti apa. Kita akan selama ini sudah diskusi, hitung menghitung, tapi belum ada secara formal. Jadi nanti PT SMI diberikan penugasan untuk itu," tegasnya.

Target Prasetyo, PT SMI dapat merampungkan perhitungannya paling cepat Juli ini. "Surat Pak Menhub saja ke Bu Menkeu baru kemarin dikirim. Tapi kalau bisa secepatnya selesai, inginnya tidak lebih dari Juli atau Agustus," ucapnya.

Dirinya memastikan bahwa target pembangunan LRT tuntas dan mulai beroperasi pada 2019, sesuai jadwal awal. "Target tetap 2019 selesai dan beroperasi. Kereta api kan lain dengan yang lain, jadi tuntas sekaligus beroperasi karena ada sarana dan prasarananya," tukas Prasetyo.