Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yang bergerak di bidang jasa perawatan pesawat menambah tenaga ahli untuk mendukung operasional penerbangan angkutan mudik Lebaran dan angkutan Haji 2017.
Untuk masa Lebaran, GMF memperkirakan frekuensi penerbangan akan meningkat mulai 12 Juni hingga 2 Juli. Sedangkan musim haji 2017 dimulai sejak keberangkatan haji pertama pada 27 Juli hingga penerbangan kembali yang terakhir pada 6 Oktober.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, GMF siap mengawal kelancaran operasional penerbangan mudik Garuda Indonesia dan haji 2017.
Advertisement
Baca Juga
“Kami memiliki komitmen penuh dalam menghadapi peak seasons Lebaran dan juga musim haji 2017. Bentuk kesiapan kami adalah dengan menempatkan para ahli di masing-masing crictical station dan juga embarkasi haji di 8 kota Indonesia,” kata Iwan dalam keterangan tertulis, Jumat (26/5/2017).
Selain itu, GMF juga mendedikasikan pola kerja shift selama 24 jam di Maintenance Control Center dimana GMF bisa memantau seluruh pergerakan pesawat, Aircraf On Ground (AOG) Desk, Tools & Equipment, Gudang Material dan Cabin Maintenance. Tidak ketinggalan, aspek Safety dan Security yang menjadi pegangan utama dalam bekerja ikut disiagakan menjelang peak seasons ini.
Menjelang musim mudik Lebaran 2017, GMF memproyeksikan akan menangani rata-rata sekitar 1.100 penerbangan Garuda Indonesia per hari. Sementara pada masa low seasons, GMF menangani rata-rata 850 penerbangan Garuda Indonesia setiap harinya baik di dalam hangar maupun di area apron Bandara.
Sementara itu, untuk musim haji 2017, GMF direncanakan menangani 14 pesawat dengan konfigurasi 11 pesawat milik Garuda Indonesia dan 3 pesawat dari lessor asing yang juga dirawat GMF.
Hal ini juga mengalami peningkatan dari musim haji tahun lalu dimana jemaah haji Indonesia hanya menggunakan 12 pesawat untuk mengantarkan ke tanah suci dan kepulangan kembali ke Tanah Air.
Untuk mendukung penanganan pesawat haji, GMF mengalokasikan 62 orang teknisi di 9 station yang menjadi pemberangkatan maupun transit ibadah haji.