Sukses

Wanita Lebih Pandai Investasi Ketimbang Pria

Wanita dinilai cenderung mengambil investasi jangka panjang, dengan mengambil investasi lebih sedikit berisiko.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pria dan wanita menganggap kalau pria merupakan investor yang lebih baik. Namun, anggapan itu salah.

Berdasarkan salah satu riset yang dilakukan perusahaan investasi Fidelity Investments menemukan kalau wanita lebih baik menjadi investor ketimbang pria.

Ini berdasarkan riset yang dilakukan kepada 8 juta pelanggannya pada 2016. Rata-rata nilai kinerja investor wanita 0,4 persen lebih baik.

Hal ini juga selaras dengan penelitian lain yang menunjukkan kalau wanita cenderung mengambil investasi jangka panjang. Mereka lebih cenderung membeli dan menahan investasi mereka. Misalkan mereka mengambil investasi lebih sedikit risiko.

Namun penelitian lainnya menemukan kalau pria melakukan investasi sedikit lebih baik dari pada wanita selama periode tertentu. Meski demikian, wanita tidak boleh terlalu pesimistis dengan kemampuannya. Bila enggan berinvestasi untuk pensiun dan tujuan lainnya maka itu tidak berdampak baik untuk wanita.

"Ketika wanita benar-benar mengambil langkah investasi, mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Itu tidak mengejutkan kami, tapi saya pikir ini akan mengejutkan mereka," ujar Kathleen Murphy, Presiden Personal Investing Fidelity, seperti dikutip dari laman USA Today, Minggu (28/5/2017).

Ia mengatakan, saat ini menjadi masalah adalah bagaimana membuat wanita percaya diri untuk mengurus sesuatu yang penting bagi kesejahteraan masa depannya.

Untuk memastikan tingkat kepercayaan, Fidelity meminta pollsters untuk mensurvei sekitar 1.000 investor pada awal tahun ini. Para investor ditanyakan mengenai apakah pria dan wanita memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik pada 2016.

Para pria dan wanita menjawab survei itu hampir sama kalau tidak ada perbedaan tingkat pengembalian investasi antara yang dilakukan pria dan wanita. Jumlahnya sekitar 49 persen pria, sedangkan wanita sebanyak 47 persen.

Namun, ada juga menganggap kalau pria lebih baik untuk menciptakan tingkat pengembalian investasi lebih baik. Sedangkan 9 persen menganggap kalau wanita memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada 2016.

Ada pun salah satu alasan utama kurangnya kepercayaan investasi di kalangan wanita adalah industri jasa keuangan itu sendiri. Hal ini lantaran anggapan kalau investasi hanya cocok untuk pria.

Selain itu, sejumlah pelaku usaha di industri keuangan terutama di Amerika Serikat, perbedaan-nya juga naik turun. Kurang dari 10 persen dari seluruh pengelola dana atau manajer keuangan adalah wanita.

Kini, perusahaan keuangan pun memiliki insentif lebih untuk terlibat dengan wanita. Di Amerika Serikat (AS), tingkat perceraian meningkat untuk orang AS lebih tua sejak 1990. Ini membuat lebih banyak wanita untuk menjadi satu-satunya pembuat keputusan keuangan. Selain itu, wanita juga memiliki harapan hidup lebih lama dari pada pria. Ini membuat mereka menjadi pelanggan potensial lebih besar.

Oleh karena itu, Fidelity pun meningkatkan jangkauannya kepada pelanggan wanita. Kini wanita lebih berani investasi dan memiliki portofolio seimbang untuk berinvestasi. Ini disesuaikan dengan usia mereka. Para wanita tersebut memiliki investasi baik di saham dan surat utang atau obligasi.

Fidelity juga melihat masih ada ruang perbaikan untuk meningkatkan kemampuan wanita dalam berinvestasi. Selain itu juga meningkatkan literasi keuangan untuk wanita sejak muda.

 

 

Â