Sukses

2 Alasan Kenapa Anda Tak Mencintai Pekerjaan

Sebenarnya bukan pekerjaan yang menjadi masalah kenapa Anda tidak menyukainya, melainkan karena diri dan pikiran Anda sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Ada bermacam alasan mengapa banyak orang merasa tidak mencintai pekerjaannya. Bos yang mengerikan cenderung menempati urutan teratas. Tapi kebosanan, kelelahan dan kesibukan yang tidak mengenal batas juga merupakan alasan yang tepat.

Katakanlah alasan-alasan di atas bukanlah penyebabnya, namun Anda sebenarnya juga tidak bisa menentukan sumber ketidakpuasan kenapa tidak mencintai pekerjaan saat ini. Yang Anda tahu bahwa itu bukanlah posisi yang tepat untuk Anda, sehingga Anda sangat ingin berhenti dan menemukan pekerjaan yang lain.

Namun tahukah Anda sebenarnya bukan pekerjaan yang menjadi masalah kenapa Anda tidak menyukainya, melainkan karena diri dan pikiran Anda sendiri.

Apakah terlalu keras jika menyalahkan diri sendiri? Coba berpikir lebih jauh lagi, dari hati Anda pasti ada membenarkan bahwa diri sendirilah yang menyebabkan Anda tidak mencintai pekerjaan Anda.

Melansir laman Forbes, Jumat (2/6/2017), berikut ini dua hal dan alasannya kenapa Anda tidak pernah mencintai pekerjaan Anda:

 

1. Terlalu berambisi, namun harapan tak sesuai keinginan

Respon dari atasan merupakan strategi yang Anda lakukan untuk membuat sesuatu yang Anda ciptakan atau Anda usulkan agar diakui oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Anda benar-benar meyakini bahwa apa yang Anda lakukan akan disetujui oleh semua pihak di perusahaan, namun pimpinan meminta Anda untuk merevisi secara keseluruhan dan menyatakan bahwa produk dan usulan Anda bukanlah yang terbaik, padahal saat mengerjakannya Anda sudah mengeluarkan begitu banyak keringat, bahkan air mata untuk membuatnya menjadi sempurna.

Yang Anda dapat justru penolakan. Inilah yang membuat Anda merasa terpuruk dan tidak ada penghargaan sedikitpun yang diberikan perusahaan atas usaha yang sudah Anda lakukan.

Jika ini terjadi, wajar jika Anda jadi tidak menyukai pekerjaan saat ini dan tidak betah berada di kantor. Tapi ada baiknya untuk melihat dari sisi positif, apalagi jika alasan yang disampaikan pimpinan sesuatu yang membangun, seperti ucapan "Awal yang baik, tapi mari kita lihat sedikit lebih dekat pada titik-titik ini, ini hanya perlu perbaikan"

Tidak mudah sampai pada satu titik dalam pekerjaan hingga berada di posisi saat ini, hanya karena Anda tidak menerima kritik dari atasan dan perusahaan, Anda langsung merasa tidak bisa mencintai pekerjaan lagi. Sadarilah bahwa kritik yang membangun sebenarnya baik untuk perkembangan karir Anda. Jangan sampai Anda sendiri yang menciptakan permusuhan di tempat kerja. Cobalah mengubah pola pikir Anda dan lihat apakah itu membantu Anda melewati obsesi yang penuh tekanan.

2. Mengharapkan sesuatu dalam waktu yang cepat

2. Mengharapkan sesuatu dalam waktu yang cepat

 

Anda punya ide bagus! Sebenarnya sudah beberapa bulan yang lalu Anda memberitahukannya kepada atasan yang sepertinya sama-sama menyukai inisiatif ini. Dia berjanji untuk melihat batasan anggaran, atas susunan proposal berdasarkan analisis dan arahan yang Anda usulkan.

Setiap saat Anda pun menanyakan perkembangannya, padahal Anda tahu pekerjaan tersebut butuh proses dan waktu. Setiap bertanya dan mendengar jawaban "ini sedang dikerjakan," atau "ini masuk dalam daftar panjang pekerjaan kantor," Anda tidak mau peduli dan biasanya memutuskan untuk tidak pernah menawarkan gagasan yang luar biasa lagi.

Jelas tidak diragukan lagi, ini salah satu bagian yang membuat orang frustrasi saat bekerja di sebuah perusahaan. Tapi terlepas dari bagaimana menghadapi masalah yang ada, Anda bisa merasakan adanya perubahan yang sepertinya tidak disadari orang lain. Dan tentu saja itu bukan alasan yang kuat untuk tidak merasa bahagia dengan pekerjaan Anda.

Untuk menghindari rasa frustasi, sebaiknya cari hal positif seperti gagasan Anda mau didengar atasan. Di perusahaan lain, belum tentu gagasan Anda didengar. Jika bagian pekerjaan Anda sehari-hari berjalan lancar, dan pada akhirnya kesabaran Anda akan berbuah manis, hanya dibutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bersabar. Cobalah untuk melihat apakah menjadi tidak sabar dan menulis ulang tujuan tersebut bisa mengubah sesuatu.

Jika pekerjaan Anda saat ini merupakan alasan untuk tidak betah, itu hanya karena Anda berada di industri yang salah, tidak ada yang salah jika Anda mau menyusun ulang gagasan yang diusulkan dan membuatnya jadi lebih sempurna, sehingga hasilnya jadi bisa lebih baik.

Namun jangan sampai menyalahkan orang lain jika membenci pekerjaan Anda, karena pasti semua itu tergantung pada Anda sendiri.

Â