Sukses

Tol Becakayu Jadi Solusi Macet Jalur Jakarta-Bekasi

Tol becakayu akan berkapasitas tampung mencapai 60 ribu kendaraan yang beroperasi penuh pada Maret 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan tol ‎Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (tol Becakayu) mulai beroperasi pada akhir tahun ini. ‎Untuk tahap awal, rencananya ruas yang dioperasikan yaitu seksi 1B ruas Cipinang Melayu-Pangkalan Jati dan seksi 1C ruas Pangkalan Jati-Jakasampurna.

Kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pengoperasian dua seksi ruas tol Becakayu lantaran kemajuan pembangunannya saat ini telah mencapai 95 persen. Sedangkan untuk seksi 1A yaitu ruas Casablanca-Cipinang Melayu baru mencapai 71 persen.

"Desember sudah bisa dioperasikan, bisa difungsikan dengan tarif. Ada jalan tol yang kita operasikan sebagian seperti TLKJ Cinere itu  nyambung, yang bisa dioperasikan kita operasikan. Tapi selama bagian 1B dan 1C memenuhi layak fungsi, kalau tidak memenuhi ya tidak bisa (dioperasikan)," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya tetap berupaya untuk mempercepat penyelesaian seluruh seksi rol ini. Jika telah beroperasi seluruhnya, keberadaan tol ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan kendaraan dari arah Bekasi ke Jakarta atau sebaliknya dan kepadatan di tol Jakarta-Cikampek.

"Kalau seluruhnya sudah beroperasi itu bisa menambah kapasitas jalan. Dari Bekasi yang mau ke dalam kota selama ini menggunakan Jakarta-Cikampek, dengan adanya ini orang bisa lanjut terus langsung ke Jakarta Intra Urban. Ini bisa mengurangi volume di Jakarta-Cikampek dan jalur alternatifnya. Jadi masyarakat punya pilihan," jelas dia.

Herry menuturkan, bila telah beroperasi secara penuh pada Maret 2018, tol Becakayu ini memiliki kapasitas tampung mencapai 60 ribu kendaraan. Sementara untuk tarif, dia menyatakan hal tersebut baru akan ditentukan setelah tol siap beroperasi dan adanya Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR.

"Untuk kapasitas, ini kan tiga lajur. Kalau satu lajurnya 2.000 kendaraan, satu hari katakan 20 ribu dikalikan 3 bisa menampung 60 ribuan kendaraan per hari. Tarif belum ditentukan, nanti pada saatnya akan disiapkan SK berikut evaluasi dan lain-lain," ujar dia.