Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada perdagangan Kamis kemarin menyusul data tenaga kerja dari sektor swasta yang mendorong penguatan dolar.
Selain itu, dolar juga menguat ditopang oleh rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve pada akhir bulan ini.
Melansir Marketwatch, Jumat (2/6/2017), laporan gaji pada Jumat ini diharapkan mencakup angka yang besar yang bisa memastikan keinginan The Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga dalam dua pekan ini, menyusul singla dari pidato anggota Bank Sentral ini.
Advertisement
Emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 5,3 atau 0,40 persen untuk menetap di level US$ 1.270,1 per ounce.
Kemarin, laporan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve melihat kondisi ekonomi cukup baik sehingga berpotensi menaikkan suku bunga pada pertemuan Juni ini. Laporan itu mempengaruhi harga emas.
Harga emas sempat catatkan penguatan US$ 9,7 atau 0,8 persen ke level US$ 1.275,40 per ounce. Harga emas pun akhir ditransaksikan ke level US$ 1.272,90 usai rilis the Federal Reserve.
Harga emas berjangka untuk kontrak paling aktif berada di kisaran US$ 1.268,30 pada 28 April, atau menguat 0,6 persen.
Â