Sukses

Inflasi DKI Jakarta Diprediksi Naik pada Juni

Konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi akan mengalami puncaknya pada bulan Juni.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi DKI Jakarta pada Juni akan kembali naik, setelah pada Mei meningkat ke 0,49 persen dari bulan sebelumnya.  

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono mengungkapkan, ‎prediksi ini dengan memerhatikan pola pergerakan harga dan kebijakan pemerintah di bidang harga. ‎ "Pergerakan harga-harga akan memicu peningkatan inflasi Juni 2017," kata dia di Jakarta, Sabtu (3/6/2017).

‎Menurut Doni, konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi akan mengalami puncaknya pada bulan tersebut. Ini seiring kian dekatnya perayaan Hari Raya Idul Fitri yang dimanfaatkan untuk berlibur dan melakukan aktivitas mudik.

Doni melanjutkan, tekanan inflasi akan bertambah dengan adanya dampak lanjutan dari penyesuaian subsidi listrik 900 Volt Amper (VA) tahap III, yang dilakukan pada Mei 2017 pada pelanggan pascabayar.

Menuju perayaan Idul Fitri yang jatuh pada akhir Juni 2017, berbagai persiapan telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta. Melalui BUMD pangan, pemenuhan pasokan terus dilakukan demi menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan di DKI Ibukota. "Kegiatan penunjang seperti pasar murah akan terus dilakukan di berbagai kelurahan di DKI Jakarta," dia mengungkapkan.

Selain itu, penggunaan mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) sebagai buffer stock komoditas hortikultura juga akan membantu menahan gejolak harga, utamanya bawang merah dan cabai merah.

"Berbagai sidak baik penimbunan maupun kesehatan pangan juga secara rutin dilakukan. Dengan berbagai upaya tersebut Jakarta akan siap melayani kebutuhan pangan pokok masyarakat selama bulan Ramadhan dan Lebaran secara cukup dalam kuantitas, terjaga kualitasnya dan terjangkau harganya," dia menandaskan.