Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia terus memperluas pasar ke Wilayah Afrika. Setelah Nigeria, tiga negara yang target GMF AeroAsia adalah Senegal, Kenya dan Ethiopia.
SVP Marketing & Business Development GMF AeroAsia Leonardus Andriyanto menjelaskan, perseroan melakukan kunjungan kerja ke empat negara yaitu Nigeria, Senegal, Kenya dan Ethiopia. Kunjungan kerja ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 10 Juni 2017.
Perseroan menjadi salah satu delegasi dalam kunjungan kenegaraan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ke beberapa negara Afrika.
Advertisement
Untuk Nigeria, GMF AeroAsia telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Max Air, maskapai asal negara tersebut yang merupakan penguatan kerja sama yang sudah dilakukan tahun 2013.
Dalam kerja sama ini Max Air mempercayakan perawatan C-Check & D-Check tiga pesawat Boeing 747-400 miliknya serta program engineering and maintenance planning kepada AeroAsia.
Baca Juga
Kerja sama dengan Max Air merupakan salah satu upaya GMF AeroAsia dalam menambah international footprint di kawasan Afrika. "Kami juga berharap kerja sama ini akan diikuti oleh kerja sama lainnya di kawasan Afrika ini," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (4/6/2017).
GMF AeroAsia juga terus mencoba membuka peluang baru dengan maskapai dari Senegal, Kenya dan Ethiopia yang notabene merupakan negara-negara yang akan dikunjungi rombongan kementerian luar negeri Republik Indonesia.
Peluang peluang ini tidak lepas dari strategi perusahaan yaitu Business Expansion demi menyokong pencapaian visi menjadi sepuluh besar perusahaan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) di dunia.
Lawatan luar negeri ini merupakan kesempatan berharga bagi GMF mendapat dukungan penuh Kementrian Luar Negeri. Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri, Daniel Simanjuntak mengatakan, GMF AeroAsia merupakan salah satu entitas bisnis strategis yang dapat diperdagangkan ke negera-negara Afrika.
"Lawatan ini akan kami manfaatkan untuk menjual produk kedirgantaraan Indonesia misalnya Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) dan juga PT Dirgantara Indonesia,’’ kata Daniel.
Selain itu, Daniel mengatakan pihaknya akan turut membantu GMF dan entitas bisnis lainnya dalam mendapatkan kerja sama strategis dengan negara-negara di Afrika. Dalam beberapa tahun terakhir Indonesia aktif melakukan kerja sama perekonomian dan perdagangan dengan sejumlah negara di Afrika.
Ditambah dengan rencana gagasan Indonesia di 2018 akan mendirikan forum internasional pertemuan negara-negara Afrika akan semakin memperkuat hubungan kerja sama ekonomi antara Afrika dan Indonesia. "Forum itu akan membahas isu pendorongan ekonomi, potensi bisnis dan kerja sama konkrit di bidang keamanan,’’ pungkas Daniel.