Sukses

Stok Langka, Harga Bawang Putih Tembus Rp 70 Ribu per Kg

Pedagang memprediksi lonjakan harga bawang putih karena pasokan komoditas pangan itu nyaris langka.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat turun beberapa hari, harga bawang putih kembali melambung ketika harga bahan pangan lain stabil, bahkan menurun. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga bawang putih mencapai Rp 10 ribu per kilogram (kg).

Dari pengamatan Liputan6.com di Pasar Grogol, Jakarta Barat, harga-harga kebutuhan pokok terpantau stabil di awal pekan kedua bulan puasa ini. Akan tetapi, hanya bawang putih yang harganya melonjak signifikan.

Salah satu pedagang sayur-mayur di Pasar Grogol, Nardi (50), mengungkapkan harga jual bawang putih cutting saat ini ‎berkisar Rp 68 ribu per kg untuk ukuran kecil, sampai Rp 70 ribu per kg yang berukuran besar. Harga ini naik sekitar Rp 10 ribu per kilogram pada tiga hari lalu.

"Tiga hari lalu harganya masih Rp 60 ribu per kg karena penurunan harga sejak penimbun ditangkap. Tapi sekarang harga bawang putih cutting‎ naik lagi jadi Rp 68 ribu-Rp 70 ribu per kg," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Nardi menuturkan, lonjakan harga bawang putih disebabkan karena pasokan komoditas pangan ini nyaris langka, terutama di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Selama ini, Pria asal Pati Jawa Tengah itu berbelanja sayur mayur di pasar tersebut.

"Sudah tiga hari ini bawang putih cutting kosong di Kramat Jati. Tidak ada barangnya, makanya yang belanja kayak saya pusing. Kalaupun ada ukurannya kecil-kecil, susah jualnya," dia menerangkan.

Dirinya menceritakan, sampai tadi malam pun, bawang putih di Pasar Kramat Jati kosong. Akibatnya, Nardi tidak bisa berbelanja lagi kebutuhan bawang putih, sehingga akhirnya masih harus menjual bawang putih yang tersisa, dari stok kemarin yang belum terjual.

"Mau nambah lagi tadi malam tidak ada, ini barang dagangan kemarin. Kalau saya tidak telepon dulu, tidak bakal ada itu barang," keluh dia.

Ditanya penyebab stok bawang putih langka, Nardi berasumsi kemungkinan ada dua. Pertama, karena impor dari Tiongkok berkurang ‎atau terjadi lagi penimbunan.

"Bisa saja ditimbun lagi, karena praktik di lapangannya tidak jera walaupun pemerintah sudah menindak tegas pelaku penimbunan pangan," ujar dia.

Bawang putih adalah hanyalah satu dari komoditas pangan yang naik harganya di tengah penurunan harga bahan pangan lain.

1. Bawang putih cutting naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 68 ribu-Rp 70 ribu per kg
2. Bawang putih biasa stabil di harga Rp 50 ribu per kg
3. Bawang merah turun harga menjadi Rp 35 ribu-Rp 38 ribu per kg‎ dari Rp 40 ribu per kg di pekan pertama Ramadhan
4. Cabai rawit merah dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 45 ribu per kg
5. Cabai keriting merah dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg
6. Cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp 40 ribu menjadi Rp 28 ribu per kg sekarang ini
7. Cabai merah besar dari Rp 40 ribu menjadi Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg
8. Cabai hijau besar menjadi Rp 20 ribu per kg dari sebelumnya Rp 25 ribu-Rp 28 ribu per kg di pekan pertama puasa
9. ‎Harga tomat stabil Rp 10 ribu per kg
10. Kentang mengalami kenaikan harga dari Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu per kg
‎11. Harga daging ayam turun dari Rp 33 ribu menjadi Rp 35 ribu per ekor
12. Daging sapi segar stabil Rp 120 ribu per kg.
13. Telur ayam ras harganya stabil Rp 22 ribu per kg
14. ‎Harga minyak goreng stabil Rp 13 ribu per kg
15. Tepung terigu dibanderol Rp 7 ribu-Rp 8 ribu per kg
16. Gula pasir stabil Rp 14 ribu per kg

"Yang pasti untuk minyak goreng dan gula pasir ‎tidak bisa menjualnya dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok dari pemerintah. Karena membeli dari pasar induknya, untuk minyak goreng dan gula pasir masing-masing sudah lebih dari Rp 12 ribu dan Rp 13 ribu per kg," ujar Pedagang sembako, Udin (25).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.