Sukses

Sri Mulyani: RI Masih Miliki Banyak Kekurangan

Indonesia masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah atau kekurangan guna meningkatkan peringkat daya saing dengan negara lain.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku belum puas atas kenaikan peringkat Indonesia dari posisi 42 ke 48 dalam daftar negara paling kompetitif di dunia pada 2017.

Peringkat Indonesia ini merupakan laporan kelompok riset sekolah bisnis IMD di Swiss, berjuluk The IMD World Competitiveness Centre.

"Indonesia masih harus terus memperbaiki diri saja, rasanya belum yang paling kompetitif. Ada kemajuan, kita bersyukur tapi masih banyak kekurangan kita," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Sri Mulyani mengaku, Indonesia masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah atau kekurangan guna meningkatkan peringkat daya saing dengan negara lain. Diantaranya membangun infrastruktur, penyederhanaan regulasi, sampai meningkatkan kemudahan berusaha (Easy of Doing Business/EoDB).

"Masih banyak kekurangan kita, seperti infrastruktur belum selesai semua, regulasi masih perlu disederhanakan, kenyamanan berusaha masih harus diperbaiki," terang Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

IMD menerbitkan peringkat negara paling kompetitif di dunia setiap tahun sejak 1989. Adapun di atas Indonesia, pada peringkat 41 diisi Filipina, sementara di posisi 43 dipegang Slovenia. Indonesia bahkan mengalahkan India yang berada di posisi 45.

Melansir laman Bloomberg dan Gulf News, Sabtu (3/6/2017), kompilasi laporan ini menggunakan 260 indikator. Sekitar dua pertiga di antaranya berasal dari data seperti statistik ketenagakerjaan dan perdagangan nasional maupun aspek lainnya.

Kemudian dikombinasikan dengan survei pendapat dari sekitar 6.250 eksekutif yang mengukur persepsi bisnis dari isu-isu seperti korupsi, masalah lingkungan dan kualitas hidup.

Pada tahun ini, sebanyak 63 negara masuk dalam daftar. Adapun Hong Kong menempati posisi teratas sebagai negara dengan perekonomian paling kompetitif selama dua tahun berturut-turut.

Sementara posisi kedua ditempati Swis dan Singapura yang menggeser posisi Amerika Serikat (AS) masing-masing di peringkat ketiga dan keempat.

Terpilihnya Hong Kong menduduki peringkat teratas, mengacu pada dua indikator daya saing, yakni efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis. Sementara Swis terkait dengan sarana infrastruktur dan efisiensi pemerintahan.

Sementara turunnya posisi AS digantikan Singapura terkait perubahan kepemimpinan di negara tersebut. Dari survei, para eksekutif di AS menunjukkan sentimen negatif terhadap pemerintahannya.

"Dalam kasus AS, saya tidak akan mengatakan ini adalah sentimen negatif mengenai kepresidenan, tapi pasti ada banyak ketidakpastian yang terjadi," kata Direktur World Competitiveness Center Arturo Bris.

Dia mencontohkan indikator seperti proteksionisme, keterbukaan negara terhadap perdagangan, bahkan kohesi sosial yang telah memburuk secara signifikan di AS.

Lengkapnya, berikut daftar 10 Negara Paling Kompetitif di Dunia:

1. Hong Kong
2. Swis
3. Singapura
4. Amerika Serikat
5. Belanda
6. Irlandia
7. Denmark
8. Luksemburg
9. Swedia
10. Uni Emirat Arab.