Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 25 BUMN menyelenggarakan program mudik gratis dengan menggunakan bus, kereta api, pesawat terbang dan kapal laut. Hanya saja, dari berbagai moda itu, porsi paling besar adalah mudik gratis menggunakan bus.
Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso mengungkapkan, sampai saat ini dari 25 BUMN tersebut sudah menerima pendaftar mudik gratis 112 ribu orang. Jumlah ini sudah melebihi target yang tercatat 100 ribu pemudik.
Melihat tingginya animo masyarakat untuk ikut mudik gratis BUMN, maka target tersebut dinaikkan. BUMN meningkatkan volume mudik gratis menjadi 200 ribu orang. Kenaikan target tersebut juga sesuai dengan permintaan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
Advertisement
Sampai saat ini, Budi mengaku BUMN akan terus berusaha semaksimal mungkin mencapai target volume mudik gratis tersebut. Hanya saja, ada beberapa kendala yang harus dihadapi.
Baca Juga
"Total bus yang bisa digunakan itu terbatas, karena kan spesifikasi bus sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan. Jadi kalau ada, itu rebutan," kata Budi di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Kementerian Perhubungan sendiri mensyaratkan bus-bus yang bisa digunakan untuk mudik gratis adalah bus-bus kelas pariwisata dan bukan bus reguler.
Keterbatasan bus tersebut membuat soal mudik gratis menggunakan bus sendiri. Malahan, jumlah yang disediakan Jasa Raharja mengalami penurunan. Tahun 2016, Jasa Raharja memberangkatkan pemudik dengan 550 bus, tahun ini hanya 500 bus.
Selain keterbatasan bus, penurunan anggaran yang dimiliki Jasa Raharja menjadi sebab berkurangnya jumlah bus. Hal ini karena Jasa Raharja harus memenuhi kewajiban untuk meningkatkan santunan yang diberikan mencapai 100 persen, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang telah diterbitkan.
"Selain BUMN itu banyak perusahaan-perusahaan swasta yang mengadakan mudik gratis dengan menggunakan bus juga, jadi memang banyak sekali," tegas Budi.