Sukses

Menteri Susi Sabet Penghargaan Leadership Seafood Champion Award

Menteri Susi berperan penting menjaga kesehatan laut dan praktik pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menerima penghargaan Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit di Seattle, Amerika Serikat (AS), belum lama ini. Susi dianugerahi penghargaan kategori kepemimpinan (leadership).

Kategori ini adalah satu dari empat kategori yang ada, yaitu innovation, vision, advocacy, dan leadership. Dalam penganugerahan penghargaan tersebut, Menteri Susi yang tak berkesempatan hadir diwakili oleh Sekretaris Jenderal KKP, Rifky Effendi Hardijanto.

Rifky menjelaskan, Menteri Susi menyabet penghargaan tersebut karena dinilai sangat berani memberantas praktik penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (illegal unreported and unregulated fishing) oleh kapal asing dan lokal yang terjadi di wilayah Indonesia.

Selain itu, katanya, Menteri Susi juga dianggap telah berperan penting dalam menjaga kesehatan laut dan praktik pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bertanggung jawab, melalui pelarangan penggunaan trawls dan alat tangkap tidak ramah lingkungan lainnya.

"Kepeduliannya terhadap kasus perbudakan yang terjadi di kapal perikanan juga menjadi salah satu aspek penilaian," ujar Rifky dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (6/6/2017).

Selepas menerima penghargaan, Rifky mengungkapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan dunia kepada Indonesia di bidang pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

Rifky bercerita, dulu Menteri Susi memulai usaha sebagai pedagang seafood skala kecil di Pangandaran, Jawa Barat. Ia merupakan satu dari ribuan nelayan kecil di sepanjang garis pantai Indonesia, yang menjadi pemangku kepentingan atau stakeholders utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Saat beliau dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, Beliau merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa lautan sebagai warisan terbesar Indonesia dapat dinikmati seluruh anak bangsa hingga generasi-generasi berikutnya,” Rifky berkisah.

Rifky bersyukur, meskipun terus menghadapi tantangan dalam implementasi kebijakan-kebijakan KKP, masih banyak yang mengakui kebijakan ini sebagai pencapaian reformasi perikanan dan penegakan hukum.

Kebijakan-kebijakan tersebut di antaranya penenggelaman kapal penangkap kapal ikan ilegal, moratorium kapal ikan eks asing, larangan bongkar muat di tengah laut (transshipment), dan larangan penggunaan alat penangkapan yang merusak lingkungan.

“Kami percaya, bagaimana pun ini hanyalah permulaan. Ini adalah awal yang baik, tapi kita masih harus melakukan lebih banyak lagi,” katanya.

Sementara itu, Presiden Seaweb and The Ocean Foundation Mark Spalding mengatakan, penghargaan ini diberikan atas keberanian dan kreativitas orang dan atau organisasi yang dapat mendorong ketersediaan, kemajuan, dan kelestarian stok makanan laut dunia.

Seafood Champion Award tahun ini telah menunjukkan tren prioritas solusi praktis dan terjangkau bagi nelayan skala kecil dan negara berkembang.