Liputan6.com, Jakarta Pengguna Tol Tangerang-Merak akan diwajibkan menggunakan transaksi nontunai di setiap gerbang tol, mulai Oktober 2017. Ini bertujuan memperlancar pembayaran di setiap gerbang tol.
"Dengan sistem cashless, selain menghemat waktu transaksi, juga mencegah risiko adanya fraud, kesalahan dalam pengembalian uang tol, mencegah peredaran uang palsu, keamanan waktu pengumpulan uang tunai, dan cash handling," kata Sunarto Sastrowiyoto, Manajer Teknik dan Operasional PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator Tol Tangerang-Merak, Kamis (8/6/2017).
Selama arus mudik 2017 sejak H-10, jalan tol Tangerang-Merak diprediksi akan dilewati 2Â juta kendaraan. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak 1,8 juta kendaraan.
Jika terjadi kemacetan panjang, pengelola tol akan memberlakukan rekayasa lalu lintas dan buka tutup jalan. Seperti mengalihkan lalu lintas keluar tol di Gerbang Tol Cikupa, Serang Timur, Cilegon Timur, dan Merak.
Advertisement
Khusus di Pelabuhan Merak, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo meminta PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak untuk mengoperasikan Dermaga VI, khusus bagi pengendara roda dua. Ini dilakukan agar mereka tak mengantre terlalu lama saat arus mudik 2017.
"Dermaga VIÂ semoga tahun ini bisa diakses. Arus mudik tahun ini diharapkan bisa lebih lancar. Kendaraan bermotor roda dua kita prioritaskan di dermaga VI," dia menjelaskan.
Jika Dermaga VI dapat digunakan, pihaknya memastikan lalu lintas arus mudik di Pelabuhan Merak akan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini, rekayasa lalu lintas akan lebih lancar. Jika roda dua sudah terpenuhi, maka roda empat akan kita beri akses (ke Dermaga VI)," dia menuturkan.
Â