Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan kembali melakukan pengecekan persiapan angkutan umum berserta seluruh prasarananya dalam menghadapi arus mudik 2017. Kal ini giliran Terminal Cirebon yang menjadi titik inspeksi.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto memimpin langsung inspeksi tersebut. Hasilnya ditemukan bus yang tidak layak jalan yang sedang mengangkut penumpang. Melihat hal ini, Pudji geram.
"Saya enggak mau tahu, bus ini tidak boleh jalan, harus masuk ke pool, diperbaiki dulu. Baru kalau sudah, nanti di -ek ulang,‎ kalau layak jalan, baru boleh," kata Pudji di Terminal Harjamukti, Cirebon, Jumat (9/6/2017).
Advertisement
Hasil pemeriksaan (ramp check), Pudji menemukan kaca bus yang sudah retak. Jika hal ini tidak segera diganti, dikhawatirkannya akan membahayakan para penumpang dalam perjalanannya. Bus yang tak layak jalan ini milik PO Sahabat dengan rute Cirebon-Merak.
Tidak hanya itu, Pudji juga mengkiritisi pelayanan di Terminal Tipe A ini‎ yang tidak sesuai standar. Seperti salah satunya pelayanan loket. Di sini, pudji meminta lubang kaca pelayanan loket untuk lebih disesuaikan ukuran tubuh manusia supaya para penumpang tidak membungkuk setiap kali akan membeli tiket bus.
Selain itu dalam hal kebersihan, dia menilai kebersihan Terminal Ha‎rjamukti ini kurang terjaga. "Soal kebersihan, ini terminal tipe A yang pengelolaannya langsung pemerintah pusat, masa kotor, banyak sarang laba-laba," ujarnya.
Saat ini, Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan beberapa pihak terus melakukan ramp check seluruh bus yang akan digunakan dalam menghadapi arus mudik dan arus balik 2017.
Sampai sekarang, sudah 70 persen armada sudah dilakukan ramp check. Dari 70 persen itu, terdapat 20 persennya bus dinyatakan tidak layak jalan. Untuk itu dirinya meminta pengusaha bus untuk lebih disiplin dan mengutamakan keselamatan perjalanan. (Yas)
Â