Sukses

Mi Instan Indonesia Kuasai 90 Persen Pasar Afrika dan Timteng

Saat ini produk mi instan Indonesia telah diekspor ke sekitar 180 negara.

Liputan6.com, Jakarta - Produk mie instan asal Indonesia, seperti Indomie bukan hanya diganderungi di dalam negeri. Produk ini bahkan sudah diekspor bahkan memiliki pabrik di negara lain.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang mengatakan, saat ini produk Indomie telah diekspor ke sekitar 180 negara. Bahkan Indofood telah membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di kawasan Afrika.

"Timur Tengah dan Afrika ada produksinya di sana," ujar dia di Indogrosir, Tangerang, Jumat (9/6/2017).

Pria yang akrab dipanggil Franky Welirang ini menyatakan, permintaan produk Indomie terbesar untuk pasar luar negeri memang berada di Afrika dan Timur Tengah. Bahkan pangsa pasar sudah hampir setengah dari pangsa pasar yang dimiliki Indomie di Indonesia.

"Besar permintaannya. Afrika dan Timur Tengah hampir setengah pasar Indonesia sekarang. Dan tumbuh terus, dalam waktu dekat bisa melebihi penjualan di Indonesia," kata dia.

Saat ini, lanjut dia, pangsa pasar Indomie di Timur Tengah dan Afrika hampir mencapai 90 persen. Salah satu yang membuat Indomie disukai di kedua kawasan tersebut karena rasa masakannya yang tidak jauh dari Indonesia.

‎"Kelihatannya suka, cocok, saya kira bisa disimpan, tata cara menyajikan lebih cepat. Tentunya menyesuaikan rasa mereka, kalau sana hampir 90 persen-80 persen," jelas dia.

Selain di Afrika dan Timur Tengah, Indomie juga diekspor ke sejumlah negara di Asia, Eropa hingga Amerika. Namun Franky mengaku tidak tahu detail berapa nilai ekspor produk tersebut.

"Ada di Eropa, Eropa Timur, Amerika Selatan, Amerika, Australia, Asia Tenggara, Asia Timur, semua seluruh dunia. Ekspor langsung dari Indonesia umumnya. Saya tidak tahu detail tapi total ekspor kita kurang lebih US$ 200 juta," tandas dia.