Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengoperasikan secara fungsional jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,5 kilometer (km) pada H-10 Lebaran atau 15 Juni 2017. Jalan tol ini merupakan bagian dari proyek jalan tol Trans Jawa untuk ruas Semarang-Solo.
Pengoperasian secara fungsional ini dilakukan untuk memperlancar arus mudik yang melalui kota Salatiga. Meski baru bersifat fungsional, jalan tol ini sudah 99 persen rampung. Saat ini, pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola tengah melakukan finishing berupa pemasangan rambu-rambu.
Advertisement
Baca Juga
Berbeda dengan beberapa jalan tol lainnya di Indonesia, Jalan Tol Bawen-Salatiga ini menjadi salah satu jalan tol yang memiliki pemandangan yang indah di sepanjang jalur. Bukit-bukit, hamparan perkebunan hingga Gunung Merbabu, menjadikan perjalanan yang melalui jalan tol ini tidak membosankan.
"Selain nanti dipakai untuk mudik, ruas tol ini nanti juga dipakai untuk jalur wisata," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono ketika mengunjungi ruas tol tersebut seperti ditulis, Selasa (13/6/2017).
Memang, Salatiga di wilayah Jawa Tengah terkenal dengan wisata alam, terutama yang bersinggungan dengan pegunungan, mengingat lokasinya berada di lereng timur Gunung Merbabu. Daerah ini terletak di 750-850 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kota yang memiliki luas 56.7811 meter persegi ini, setidaknya mempunyai beberapa wisata alam terkenal, seperti Kawasan Kopeng, Gunung Merbabu, Rawa Pening, dan lain sebagainya.
Masuk ruas tol Bawen-Salatiga dari arah Semarang, pengendara langsung dihadapkan pada pemandangan perbukitan yang ada di sisi kiri dan kanan jalan tol. Bahkan, jalan tol ini dibangun dengan membelah salah satu bukit yang dinamakan bukit Polosiri.
Melintas di bukit Polosiri ini, pemandangan tanah bukit yang menjulang tinggi menjadi daya tarik tersendiri. Sayangnya, di jalan tol ini pengendara dilarang memberhentikan kendaraan untuk berfoto.
Di tengah perbukitan, pengendara kembali disuguhi pemandangan di atas Jembatan Tuntang yang membentang sepanjang 370 meter (m). Dari atas jembatan ini, terlihat pemandangan berupa kebun kopi, sungai, hingga Stasiun Tuntang.
Bahkan, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyatakan kekagumannya ketika bulan Februari 2017 lalu mengunjungi jembatan ini.
"It's good, pemandangannya bagus banget. Kita harap masyarakat dapat menikmati landscape ini," ucap Sri Mulyani saat itu.
Berbeda dengan jalan tol fungsional lainnya, tol Bawen-Salatiga ini sudah sempurna. Tekstur jalan yang didominasi dari beton ini, menambah kenyamanan pemudik saat melintas tol ini sambil menikmati pemandangan.
Menjelang gerbang tol keluar Salatiga, pengendara mengakhiri perjalanannya di tol Bawen-Salatiga ini dengan disajikan pemandangan langsung Gunung Merbabu.
Dengan adanya pemandangan Gunung Merbabu di pintu keluar tol ini, diklaim menjadikan gerbang tol Salatiga menjadi salah satu yang terindah di dunia, menyamai pemandangan jalan tol yang ada di Swiss.
Hanya saja, untuk melihat pemandangan yang luar biasa ini, masyarakat disarankan melalui gerbang tol keluar ini saat pagi hari. Ini dikarenakan mulai di atas jam 10.00 WIB, Gunung Merbabu perlahan mulai tertutup awan.
Hal yang lebih mengesankan lagi, jalan tol ruas Bawen-Salatiga ini akan digratiskan mulai H-10 hingga H+10 lebaran. Tak perlu khawatir, meski baru fungsional, pihak TMJ menyiapkan satu rest area, tepatnya di kilometer 49.
Setelah itu, rencananya pihak pengelola bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR akan melakukan uji kelaikan sebelum nantinya dioperasikan secara komersial.