Sukses

Pertamina Siapkan 16 Kantong BBM di Sumatera Selama Mudik

Kantong BBM ini untuk mengatasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak BBM.

Liputan6.com, Jakarta Untuk mengatasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bagi pemudik di Pulau Sumatera, PT Pertamina menyiapkan 16 kantong BBM Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Salah satunya berada di Jalan Raya Pekanbaru - Bangkinang.

"SPBU-nya adalah 14.284.653 di Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang (Kabupaten Kampar)," kata General Manajer Pertamina Marketing Operation Region I, Erry Widiastono di Pekanbaru, Rabu (14/6/2017) petang.

Selain di Riau, Pertamina juga menyiapkan kantong BBM di dua SPBU di Provinsi Aceh. Kemudian di Sumatera Utara terdapat delapan kantong SPBU dan Sumatera Barat disiapkan lima kantong SPBU.

Erry menyebutkan, kanton BBM di SPBU disiapkan dengan menyediakan mobil tanki berisi minyak. Mobil ini siaga selama arus mudik dan balik Lebaran berlangsung.

"Tujuan penyediaan kantong BBM agar pelayanan dan distribusi dapat lebih cepat, terutama jalur yang padat di jalan," kata Erry.

Selain kantong BBM, Pertamina juga mempersiapkan Pertamax di SPBU 14.284.657 jalan Pekanbaru - Bangkinang, tepatnya di kilometer 16. Di SPBU ini ada Serambi Pertamax yang merupakan fasilitas bagi para pemudik.

Erry menyebut penyaluran BBM jenis premium selama Ramadan dan Idul Fitri 1438 H untuk wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) akan naik 1 persen dari penyaluran normal sebesar 7.266 KL menjadi 7.212 KL.

Sementara itu, untuk Pertalite akan naik 19 persen dari penyaluran normal sebesar 4.080 KL menjadi 4.852 KL. Produk Pertamax dan Pertamax Turbo diprediksi juga akan naik 23 persen, yaitu dari penyaluran normal sebesar 755 KL menjadi 931 KL.

"Untuk produk solar atau Bio solar akan turun 3 persen, yaitu dari 6.254 KL menjadi 6.429 KL," jelasnya.

Khusus wilayah Riau, Erry menyebut peningkatan konsumsi BBM terjadi 1 persen pada mudik nanti, dengan angka rata-rata harian 2.000 KL menjadi 2.025 KL.

"Sedangkan untuk produk Pertalite meningkat sebesar 34 persen dari 417 KL menjadi 558 KL. Untuk produk Pertamax diperkirakan akan mengalami peningkatan konsumsi 39 persen dari normalnya 111 KL per hari menjadi 155 KL," ia menerangkan.

"Solar diprediksi akan turun 6 persen dari 1.735 kiloliter menjadi 1.626 kiloliter," ucap dia. (M Syukur)

Â