Liputan6.com, Makassar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan rel kereta api trans Sulawesi akan tetap berlanjut.
Hal itu diungkapkan Menhub saat melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Sabtu kemarin (17/6/2017). Dia menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah melakukan rapat internal mengenai kelanjutan pembangunan rel kereta api itu.
"Kita sudah rapatkan di tingkat pusat bersama pak Presiden, Wakil Presiden dan Gubernur (Sulawesi Selatan). Jadi tahun ini kita akan teruskan (pembangunan rel kereta api trans Sulawesi)," kata dia, seperti dikutip Minggu (18/6/2017).
Namun Menhub menegaskan jika pembangunan jalur kereta itu diutamakan untuk logistik, bukan penumpang. "Bahkan kita akan dahulukan kereta api di Sulsel ini sebagai kereta angkutan logistik," dia menambahkan.
Budi menjelaskan alasan mendahulukan kereta api pengangkut logistik mengingat di Sulawesi Selatan, terdapat empat pabrik semen besar. Selama ini pengangkutan kebutuhan logistik pabrik itu masih menggunakan truk.
Budi berharap saat pembangunan kereta logistik telah rampung seluruh pabrik semen di Sulsel tidak lagi menggunakan truk agar jalan raya tidak cepat rusak.
"Kita tahu ada empat pabrik semen disana membutuhkan angkutan semen juga angkutan batu bara, untuk tahap awal kan seharusnya 140 Kilometer kita akan bangun 100 Kilometer dulu sehingga empat pabrik itu dapat terlayani dengan baik. Truk-truk mereka mengganggu dan merusak jalan lagi," beber Budi.
Harap Dibiayai Swasta
Advertisement
Budi mengungkapkan bahwa hingga saat ini proyek pembangunan rel kereta api trans Sulawesi masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Tahun ini masih pakai APBN, tahun depan kita usahakan ada (perusahaan) swasta yang ikut," dia menjelaskan.
Besaran anggaran untuk proyek rel kereta api trans Sulawesi pada tahun ini mencapai Rp 1,2 triliun. "Anggarannya tahun ini kurang lebih 1,2 triliun," ungkap Budi.
Dia mengakui jika sebenarnya telah banyak perusahaan swasta yang berminat untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan rel kereta api di sulsel ini. Namun belum ada yang berani berinvestasi secara besar-besaran.
"Banyak perusahaan swasta yang mau, pak gubernur ini kan pinter dagang, itu bagus. Ada dari Korea ada juga dari Cina. Kita ingin ada iklim investasi bukan dana dari APBN saja. Kalau Sulsel jadi contoh kan bisa bagus sekali," ungkapnya.
Budi berharap dalam waktu dekat ada perusahaan swasta yang berminat untuk investasi besar-besaran dalam proyek pembangunan rel kereta api di Sulawesi Selatan ini. Setidaknya sebelum masuk tahun 2018.
"Meski sudah ada APBN saya berharap dalam waktu enam bulan kedepan sudah ada Swasta yang besar yang mau berinvestasi," harap dia.