Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun pengiriman uang global yang dilakukan oleh pekerja di luar negeri terus meningkat. Badan PBB International Fund for Agricultural Developments (IFAD) mengungkap, sepanjang 2016 pengiriman uang yang dilakukan oleh pekerja ini mencapai lebih dari US$ 446 miliar. Angka ini meningkat 51 persen dari satu dekade sebelumnya.
Dilansir dari CNN Money, Selasa (20/6/2017), tahun ini jumlah uang yang akan dikirim pekerja asing ke negara asalnya diperkirakan meningkat. Sebanyak 1 dari 7 orang di seluruh dunia akan mengirim ataupun menerima uang dari dan ke luar negeri. Jumlahnya diperkirakan mencapai US$ 5 miliar.
Hingga saat ini, ada sekitar 200 juta pekerja asing yang bekerja di luar negeri untuk mendukung 800 juta anggota keluarganya di rumah. Jumlah uang yang dikirim dari luar negeri dapat mendukung 60 persen kebutuhan rumah tangga.
Advertisement
Baca Juga
"Dalam jumlah kecil US$ 200 atau US$ 300 yang dikirim oleh setiap migran ke rumah merupakan sekitar 60 persen dari pendapatan rumah tangga keluarga, dan ini membuat perbedaan besar dalam kehidupan dan komunitas di mana mereka tinggal," kata Presiden IFAD Gilbert Houngbo.
Dari beberapa negara yang memiliki diaspora di luar negeri, India menjadi negara yang paling besar menerima pengiriman uang global. IFAD mencatat, jumlah uang yang diterima India mencapai US$ 63 miliar.
Selain India, China juga menjadi negara yang menerima pengiriman uang paling banyak. Total uang yang diterima China dari pekerja di luar negeri mencapai US$ 62 miliar.
Meski begitu, pengiriman uang dari diaspora India ternyata tidak memberikan dampak yang besar ke perekonomian negaranya, sebab uang yang dikirim itu hanya sekitar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) India.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â