Liputan6.com, Tulehu - PT PLN (Persero) memaksimalkan kapasitas listrik di wilayah Maluku untuk mendukung perekonomian. Oleh karena itu, PLN mengajak investor untuk berinvestasi di Maluku.
Direktur Regional Wilayah Maluku Papua PT PLN, Haryanto WS menuturkan, kehadiran kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 60 MW dari Turki menambah pasokan listrik di Maluku. Kapal ini telah tiba di Kabupaten Maluku Tengah sejak Maret 2017. Pihaknya pun memaksimalkan fasilitas listrik tersebut untuk mengenjot perekonomian di Maluku.
Saat ini daya mampu listrik untuk Maluku sekitar 61,2 megawatt (MW) dengan beban puncak sekitar 58 MW pada Natal 2016. Sementara itu, menurut Haryanto, beban puncak di Ambon hanya tumbuh 4-5 persen. Hal itu mengingat jumlah pelanggan di Ambon mencapai 162.017 pelanggan PLN.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar 90 persen dari total penggunaan listrik di Ambon berasal dari keperluan rumah tangga, yang jauh melampaui industri, bisnis dan sosial.
"Ini berencana investor gathering. Industri harus ditarik," ujar Haryanto, saat ditemui wartawan usai groundbreaking PLTP Tulehu, Tulehu, Maluku Tengah, seperti ditulis Rabu (21/6/2017).
Untuk memastikan keamanan pasokan listrik, Haryanto mengatakan, PLN akan membangun pembangkit listrik di pulau-pulau yang masuk wilayah Maluku. Pihaknya menargetkan kapasitas pembangkit listrik sekitar 270 MW dalam tiga tahun ke depan. Jumlah kapasitas pembangkit listrik itu bagian dari program pembangkit listrik 35 ribu MW.
Ia menuturkan, industri potensial dikembangkan di Maluku antara lain industri perikanan dan home industry. Pembangunan infrastruktur listrik ini perlu dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi. Bila tidak dimanfaatkan dapat membuat pemanfaatan infrastruktur listrik tidak menjadi optimal.
Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahubura mengatakan, wilayah Maluku merupakan kepulauan. Luas lautan sekitar 92,4 persen, sedangkan darat hanya sekitar 7,2 persen. Wilayah Maluku memiliki potensi di sektor perikanan.
"Produksi ikan nasional sekitar 9 juta ton per tahun. Maluku sekitar 3,06 juta ton, sepertiga dari Maluku," ujar dia.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong investor untuk investasi di Maluku. Pihaknya memastikan agar menjaga situasi kondusif untuk mendukung investasi. Pertama, stabilitas keamanan.
Kedua, kepastian hukum. Ia menuturkan, kalau pembebasan lahan seharusnya tidak menjadi masalah. Ketiga, pembangunan infrastruktur baik jalan dan jembatan. Keempat, investasi mendorong partisipasi masyarakat. "Ini bisa dengan membuat industri kecil dan membantu masyarakat," kata dia.
Selain mendorong untuk mengundang investor, PLN juga menyoroti soal kemampuan masyarakat untuk membiayai sambungan listrik. Masyarakat membutuhkan bantuan untuk penyambungan biaya listrik.
Oleh karena itu Haryanto mengharapkan pemerintah juga dapat membantu terutama untuk rumah tangga sasaran. Dengan dukungan pemerintah juga diharapkan dapat optimalkan fasilitas listrik yang dibangun PLN. "Dukungan dari pemerintah daerah seperti dana desa bisa manfaatkan untuk fasilitas PLN," kata dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:Â