Liputan6.com, Jakarta Seperti mencari pasangan hidup. Begitulah kondisi yang mencerminkan langkah PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) yang tengah mencari bank yang layak untuk diakuisisi.
"Kalau mau cari istri atau suami harus bibit, bebet, bobot. Kan enggak gampang itu. Sekarang tambah lagi kalau cari calon, cari FB, Instagram-nya. Track record dilihat juga gimana, gaulnya siapa saja," kata Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja, seperti ditulis di Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Jahja mengaku, saat ini belum menemui bank yang cocok untuk perusahaan akuisisi meski sudah memiliki sejumlah kriteria.
Baca Juga
Kriteria tersebut, antara lain, bank yang bakal diakuisisi merupakan bank kecil khususnya BUKU 1. Itu karena bila mengakuisisi bank kecil tak memerlukan banyak biaya.
Jahja mengaku nantinya bank yang akan diakuisisi akan dikonversi menjadi digital bank. Sebab itu skala bank yang kecil membuat perseroan mudah untuk melakukan penyesuaian sistem.
Advertisement
Hal ini sejalan dengan keinginan perseroan yang memprioritaskan akuisisi bank non publik atau belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Repotnya kalau sudah menjadi bank public ekspektasinya bisnis yang ada, kalau masuk konversi digital bisnis bisa repot. Mendingan lebih yang nonpublik sebenarnya," ujar dia.
Namun itu hanya prioritas. Maksudnya, BCA tak menutup kemungkinan untuk mengakuisisi bank publik. "Tapi cari jodoh enggak gampang, kalau sampai enggak ada yang begini terpaksa yang publik OK," tutur dia.
Kriteria lain ialah, bank tersebut akrab dengan digital bank. BCA berkeinginan menyasar pasar anak muda. "Kita memang mau bikin semacam digital bank, sebenarnya bagusnya segmen sudah anak muda di situ, familiar modern banking. Cuma yang kita lirik belum ada," dia menambahkan.
Dia mengaku tak menargetkan realisasi akuisisi ini. Namun, BCA berencana mengakuisisi dua bank, dengan dana alokasi sekitar Rp 4 triliun. "Total Rp 4 triliun kalau nggak salah, termasuk untuk pengembangan modal anak usaha," tandas dia.
Simak video menarik berikut ini: