Liputan6.com, Makassar Memasuki musim mudik Lebaran yang dimulai H-10, regulator maupun perusahaan di sektor energi mulai sibuk memastikan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Hal ini dilakukan Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andy Noorsaman Sommeng didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa.
Kedua pejabat ini mengunjungi kantor PT PLN (Persero) UPB Sulselrabar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (21/6/2017). Fanshurullah dalam hal ini juga bertindak sebagai Koordinator Posko Nasional ESDM.
Tujuannya untuk mengecek kesiapan jaringan kelistrikan, termasuk pasokannya dalam operasi siaga Idul Fitri tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kedatangan kami ke sini untuk meninjau persiapan Idul Fitri, khususnya listrik dan persediaan BBM. Kalau di wilayah Timur, kami konsen ketersediaan avtur, karena kan Makassar jadi Hub pesawat mengisi bahan bakar," kata Andy.
Regulator pun menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan yang berhalangan hadir di kunjungan kerja kali ini.Â
Andy mengaku, persoalan listrik, terutama penghapusan subsidi bagi pelanggan 900 Volt Ampere (VA)Â saat ini bukan hanya menjadi isu sosial di media sosial, tapi sudah menjadi isu politik.
"Sedangkan instruksi Pak Menteri ESDM, kurangi aktivitas pemeliharaan pembangkit saat libur Lebaran ini karena walaupun konsumsi listrik turun, tapi tetap harus adaa pengaturan," papar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Posko Nasional ESDM sekaligus Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa menegaskan ketersediaan pasokan energi listrik di Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Tenggara sangat aman memasuki Lebaran dan pasca Lebaran.
"‎Dapat dipastikan di wilayah Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Tenggara, pasokan listrik sangat aman memasuki Lebaran dan setelahnya. Cadangan listrik sampai 33 persen, stoknya lebih dari 1.200 Megawatt (MW), sedangkan konsumsi turun 20 persen karena kantor dan industri libur, jadi aman lah," terangnya.
Fanshurullah meminta kepada PLN untuk memantau stok listrik di daerah maupun pulau tertentu di wilayah Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Tenggara supaya tetap aman, terutama dari distribusinya.
"‎Masalah di pulau atau daerah tertentu kan distribusinya. Perhatikan yang indikatornya menunjukkan lampu kuning. Jangan sampai pas malam takbiran atau Idul Fitri, listrik mati," pintanya.
Dari data PLN menunjukkan, sistem Sulbagsel memiliki total daya mampu pasok (DMPP) sebesar 1.246 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 1.065 MW pada April 2017. Reserve Margin sebesar 208 MW atau 16,7 persen. Sistem ini melayani 46 Gardu Induk (76 unit trafo daya dan 212 penyulang).
Pada saat Idul Fitri tahun ini direncanakan beban puncak sistem Sulbagsel sebesar 809 MW atau naik 11 persen dari periode tahun lalu. Cadangan putar sebesar 77 MW dan Reserve Margin sebesar 408 MW atau 33,5 persen.
Sedangkan sistem Kendari rencananya beban puncak sistem mencapai 63,6 MW atau naik 9,2 persen dari periode 2016. Cadangan putar sebesar 5 MW dan Reserve Margin sebesar 15,6 MW atau 16 persen. Sistem Bau-bau beban puncak sistem ditaksir sampai 26 MW dengan Reserve Margin 1,6 MW.
Untuk menunjang kesiapan Idul Fitri ini, PLN telah membentuk posko siaga mulai dari 10 Juni sampai 11 Juli 2017. Total personil yang diterjunkan mencapai 2.248 personil. Memiliki kesiapan personil dan antisipasi kelistrikan berupa genset dan Unit Gardu Bergerak (UGB).
Jumlah posko yang ada sebanyak 107 posko, meliputi posko PLN wilayah, pembangkitan, transmisi dan distribusi yang terbesar di wilayah Sulselrabar.
Tersedia 74 unit genset dengan total kapasitas 1.466,3 KVS dan 43 UGB berkapasitas 9.185 KVA.‎ Disiapkan pula paket pemeliharaan dan perbaikan gangguan selama 24 jam.
Simak video menarik berikut ini: