Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) semua jenis, yaitu Premium, Solar, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Dex sangat aman untuk memenuhi kebutuhan di enam provinsi di Pulau Sulawesi. Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) menggelontorkan BBM supaya menghindari kelangkaan saat libur Lebaran ini.
Demikian ditegaskan Kepala BPH Migas sekaligus Koordinator Posko Nasional ESDM, Fanshurullah Asa, saat mengecek persiapan BBM di Terminal BBM dan Depot Elpiji Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (21/6/2017).
"Kami sudah minta Pertamina agar mengamankan pasokan BBM di enam provinsi di Sulawesi. Jangan sampai menyambut Idul Fitri terjadi kelangkaan BBM, khususnya Premium dan Pertalite. Dan Pertamina sudah komitmen akan melaksanakannya," kata Fanshurullah.
Advertisement
Sebanyak enam provinsi di Sulawesi ini, meliputi Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Tengah (Sulteng), dan Gorontalo.
"Ada informasi delapan daerah, dua di antaranya di Sulbar dan Sultra ada potensi kelangkaan, mungkin stok di bawah 10 hari atau pola distribusi ke penyalur. Di Sulbar mungkin cadangan Premium cukup untuk 5,88 hari, sedangkan di Sultra ada masalah di distribusi, kami minta diamankan," ucapnya.
Fanshurullah meminta kepada Pertamina untuk tepat waktu dalam mendistribusikan BBM dari depot ke penyalur BBM, seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Ini kan antisipasi selama Lebaran sampai periode 11 Juli 2017. Kalau bisa gelontorin-lah Premium, Pertalite supaya tidak terjadi kemacetan panjang di SPBU yang bisa mempersepsikan terjadi kelangkaan," ujarnya.
Mengutip data Pertamina, Fanshurullah mengaku, cadangan BBM di depot atau terminal BBM Makassar sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan selama lebih dari 20 hari. Konsumsi Premium dan Pertalite masing-masing mengalami kenaikan menjelang Lebaran.
"Konsumsi Premium naik 38 persen, Pertalite bahkan lebih tinggi. Tapi ketersediaan BBM di depot sangat baik, sampai 11 Juli aman-lah karena kecukupan stok BBM lebih dari 20 hari," tuturnya.
Ihwal mogok kerja yang dilakukan ratusan sopir tangki BBM, Fanshurullah menegaskan, sudah diantisipasi oleh Pertamina. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas itu melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga sudah menuntaskan dialog dengan para awak mobil tangki (AMT).
"Sudah disiapkan pengganti AMT oleh Pertamina, jadi sudah tidak ada masalah lagi. Semua sudah diantisipasi, tidak ada kendala lagi baik di Jawa maupun yang di luar Jawa, sehingga tidak mengganggu pasokan dan distribusi BBM," katanya.
Sementara itu, General Manager PT Pertamina MOR VII, Joko Pitoyo menyebut perusahaan memproyeksikan penyaluran BBM Premium selama masa Ramadan tahun ini naik 0,7 persen menjadi 4.783 kiloliter (Kl) dibanding hari normal 4.752 Kl. Estimasi tertinggi di H-1 yang penyalurannya bisa naik hingga 38 persen dari 4.752 Kl menjadi 6.207 Kl.
Sedangkan untuk penyaluran Solar, diperkirakan naik 1 persen di masa Ramadan ini. Dari 2.183 Kl di hari normal, penyalurannya menjadi 2.202 Kl pada periode tahun ini. Akan tetapi, tren penyaluran BBM jenis Solar di hari Lebaran bakal turun hingga 79 persen menjadi 457 Kl dari hari normal biasanya 2.183 Kl.
"Untuk Pertalite estimasi masa Ramadan, penyalurannya naik 42 persen dari 1.494 Kl di hari normal menjadi 2.115 Kl. Pada H-2 diperkirakan penyaluran Pertalite mengalami kenaikan signifikan 95 persen dari hari biasa, yakni mencapai 2.914 Kl dari sebelumnya 1.494 Kl," Joko menjelaskan.Â