Sukses

Genjot Produksi, Inalum Bikin Hujan Buatan

PT Inalum (Persero) mencatatkan kinerja yang belum maksimal hingga Mei 2017.

Liputan6.com, Jakarta PT Inalum (Persero) mencatatkan kinerja yang belum maksimal hingga Mei 2017. Tercatat, perusahaan masih mencatatkan angka produksi yang lebih rendah dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017.

Direktur Utama Inalum Winardi menjelaskan selisih pencapaian produksi hingga Mei 2017 dengan RKAP perusahaan adalah sekitar 10 persen.

"Ini lebih dikarenakan air Danau Toba yang turun. Inalum kan pembangkit listrik tenaga air, jadi itu tergantung permukaan air di sana," terang Winardi seperti ditulis, Sabtu (24/6/2017).

Dikatakannya, memang beberapa wilayah sejak bulan September 2016 sering dilanda hujan. Namun hal itu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di tengah Danau Toba.

Winardi mengatakan, dari hasil kajian beberapa ahli, rendahnya curah hujan di Danau Toba dalam beberapa bulan ini dikarenakan faktor seringnya Gunung Sinabung melakukan erupsi.

Awan hasil erupsi gunung inilah yang menjadikan awan-awan yang seharusnya meneteskan air hujan menjadi batal.

Untuk mengantisipasi hal itu dan juga demi menjaga kestabilan produksi di tengah berkurangnya debit air Danau Toba, perusahaan mencoba melakukan hujan buatan.

"‎Jadi kita melakukan modifikasi cuaca, dengan begini, meskipun tidak akan signifikan menaikkan debit air, paling tidak bisa menjaga produksi kita bahkan kalau bisa kita tingkatkan," tegas Winardi.

Meski produksi belum maksimal, Winardi memaparkan perusahaan bisa mencatatkan nett income yang melebihi RKAP sebesar 18 persen. Tercatat hingga Mei, nett income Inalum mencapai US$ 33,9 juta. Hingga Juni nett income ini ditargetkan bisa tembus di US$ 41,7 juta.

"Kita berhasil catatkan nett income karena penurunan produksi itu bisa ditutup dengan kenaikan harga komoditas yang naik sekitar 15 persen," tutup Winardi. (Yas)

Â