Sukses

Punya Bisnis Serupa 7-Eleven, Ritel Ini Mampu Bertahan

Indomaret juga mengembangkan bisnis convenience store lewat brand Indomaret Point. Namun ini merupakan pengembangan usaha bukan bisnis inti

Liputan6.com, Jakarta Penutupan gerai 7-Eleven (Sevel) masih jadi perbincangan hangat di masyarakat. 7-Eleven yang berdiri sejak 2009, sempat menjadi idola anak muda khususnya Jakarta menghabiskan waktu bersantai di gerai ritel.

Ternyata selain 7-Eleven, ada bisnis serupa yang dijalankan perusahaan minimarket lain, yakni Indomaret yang juga mengembangkan bisnis convenience store lewat brand Indomaret Point.

Meski serupa, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Supit berpendapat toko sejenis seperti Indomaret memiliki nasib lebih mujur.

Levita menerangkan, 7-Eleven sendiri tumbang karena beberapa sebab. Salah satunya karena konsumen lebih banyak menghabiskan waktu untuk nongkrong daripada berbelanja.

Meski Indomaret menerapkan sistem yang sama, namun Indomaret lebih tahan guncangan karena memiliki banyak gerai. Gerai-gerai inilah yang menopang pendapatan Indomaret.

"Indomaret outlet lebih banyak, ribuan, mereka bisa subsidi silang, gerai lebih banyak," kata dia kepada Liputan6.com seperti ditulis di Jakarta, Rabu (28/6/2017).

Dia menambahkan, Indomaret juga fokus menjual keperluan rumah tangga. Sehingga, ini membuat kinerjanya cukup baik.

"Kedua Indomaret itu yang mereka jual adalah kebutuhan harian rumah tangga, yang masyarakat belanja di situ. Yang mereka jual dapat income," ujar dia.

Dia bilang, Indomaret menjadikan convenience store sebagai pengembangan usaha. Ini berbeda dengan 7-Eleven yang menjadikan convenience store sebagai bisnis utama.

"Cuma Indomaret  memperbesar pasar, menambah fasilitas dengan mengikuti model bisnis Sevel," tutup dia.

Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya sebelumnya menuturkan, penutupan seluruh gerai karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai [7-Eleven.]( 3004098 "")

Apalagi setelah rencana transaksi material Perseroan atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di indonesia dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia sebagai salah satu entitas anak dari perseroan kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan. Itu karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak yang berkepentingan.

"Hal-hal material yang berkaitan dan timbul sebagai akibat dari pemberhentian operasional gerai 7-Eleven ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dan akan diselesaikan secepatnya," kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

Simak video menarik berikut ini: